Pentingnya, Membangun Personal Branding! Kamu Ingin Di kenal Sebagai Siapa Sih?
“Merek pribadi adalah perpanjangan dari diri Anda sendiri. Itu adalah kesan yang Anda berikan kepada dunia.”
Adanya teknologi informasi dan hadirnya sosial media, membuat kita sering mendengar soal personal branding. Dimana istilah ini cara untuk membangun persepsi positif di mata publik. Pokoknya membangun pesan, atau narasi yang baik dalam dirinya.
Namun, Ketika mendengar istilah personal branding, banyak orang langsung mengaitkannya dengan popularitas dan jumlah pengikut di media sosial.
Padahal, personal branding bukan sekadar tentang menjadi influencer atau kreator konten. Ada makna yang lebih luas dan mendalam di balik itu semua. Nah, kali ini saya ingin membahas!
Sebenarnya, setiap orang memiliki personal branding yang unik, terlepas dari terkenal atau tidak. Personal branding adalah bagaimana kita dikenal dan diingat oleh orang lain dengan persepsi yang positif.
Hal ini mencerminkan bagaimana kita membangun reputasi, keahlian, serta nilai unik yang kita bawa ke dunia profesional maupun kehidupan sehari-hari.
Trus, apa sih yang bisa saya munculkan untuk membangun personal branding wil?
Di bawah ini adalah beberapa pertanyaan, yang bisa kamu ajukan pada dirimu sendiri. Kalau kamu bisa menjawab pertanyaan ini, artinya kamu sudah mempunyai personal branding yang kuat. Arti dari kuat ini nggak melulu punya follower yang banyak ya.
Tapi, setiap orang lain mendengar namamu, mereka sudah tahu dan mengerti kamu secara sungguhan, baik keunikan, keahlian dan reputasi.
- Siapa saya? (Identitas dan peran yang kamu jalani)
- Apa keahlian/expertise saya? (Bidang yang kamu kuasai dan bisa diandalkan)
- Apa keunikan saya? (Hal yang membedakan kamu dari orang lain)
- Bagaimana reputasimu? (Apa yang orang lain pikirkan dan katakan tentangmu)
Jika kamu masih bingung menjawab empat pertanyaan di atas, itu tandanya kamu perlu merefleksi diri lagi, untuk menemukan nilai yang berharga dalam dirimu.
Baca juga Menjadi Penulis dan Menjadi Pebisnis
Personal branding yang kuat, adalah orang yang sudah mengenal dirinya dengan baik. Mereka mampu mengomunikasikan siapa mereka kepada publik dengan jelas dan autentik.
Bagaimana mungkin orang yang belum mengenal diri sendiri mau membangun citra positif dimata publik?
Orang dengan personal branding yang kuat tahu kelebihan dan kekurangan dirinya, memahami keunikan yang mereka miliki, serta mengerti value terbesar dalam hidup mereka.
Oleh karena itu, sebelum membangun personal branding, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengenali diri sendiri secara mendalam. Dengan begitu, kamu bisa menghadirkan versi terbaik dirimu kepada dunia, menciptakan kesan yang positif, dan membuka lebih banyak peluang dalam kehidupan.
Baca juga (Premium) Ebook Siapakah Aku? : Cara Mudah untuk Mengenal Diri Sendiri
Basicnya, kalau kita belum menemukan personal branding yang tepat, mau nggak mau kita harus menggali dari sisi terdalam dari diri kita sendiri. Kalau, hal tersebut sudah ketemu, maka kita akan mudah untuk membangun narasi dan cerita yang positif di mata publik.
Apa sih Manfaatnya/Benefit bila Membangun Personal Branding?
- Membangun koneksi
- Membuka peluang baru
- Meningkatkan kepercayaan diri
- Membangun reputasi
Detailnya saya jelasin di bawah ini :
Membangun Koneksi
Sering denger, pertanyataan kayak gini nggak. “Sulit cari kerjaan kalau nggak punya orang dalam.”
Pernyataan tersebut sering sekali di anggap hal yang negatif, khususnya di masyarat. Tapi, saya menganggapnya ini adalah hal yang positif.
Dimana, seseorang berani merekomendasikan oleh orang dalam, karena dirinya memiliki value yang lebih di banding dengan orang lainnya. orang tersebut, dianggap memiliki keunggulan yang unik di antara para circle dari pertemanannya.
Kalau kita sudah mempunyai Personal branding yang kuat, sangat mudah sekali terhubung dengan orang lain, kamu akan mudah di kenal dan di inget. Ini sudah pasti!
Nah, pertanyaan kalau kamu nggak di rekomendasikan oleh orang dalam, itu artinya ada yang masih salah dengan dirimu.
Karena membangun karir yang baik, perlu orang dalam juga, bukan melulu ngelamar kerja aja.
Membangun koneksi bukan cuman soal banyaknya pertemanan, tapi lebih kepada kualitas relasi yang saling mendukung dan mensupport satu dengan yang lainnya.
Membuka Peluang Baru
Saya kasih contoh Rafi Ahmad, dengan personal branding yang kuat beliau bukan cuman jadi presenter aja. Namun, lini bisnis yang di buka oleh rafi begitu banyak. Ada fashion, fnb, bola, dll.
Semakin bagus personal branding yang kita buat, otomatis bakal ada peluang-peluang baru muncul. Bukan hanya soal kerja sama bisnis, dalam dunia profesional kamu bisa dapat tawaran pekerjaan yang lebih baik juga.
Meningkatkan Kepercayaan Diri
Seseorang yang sudah punya personal branding yang kuat rata-rata sudah mengenali dirinya sendiri. Mereka sudah tahu value yang paling menonjol dalam dirinya, sehingga secara tidak sadar dia lebih percaya diri dalam mempublikasikan ke banyak orang.
Mereka punya ciri khas tersendiri secara autentik sehingga mudah di kenali. Hal tersebut membawa dirijya lebih yakin lagi dalam berkomunikasi, mengambil keputusan baik secara profesional maupun personal.
Membangun Reputasi
Membangun reputasi itu seperti membangun rumah dari batu bata satu per satu. Setiap tindakan baik, ucapan yang bijak, atau keputusan yang kamu ambil adalah satu bata yang kamu letakkan dengan hati-hati. Di awal, hasilnya mungkin belum terlihat, bahkan bisa jadi terasa lambat dan membosankan. Tapi jika kamu konsisten, lama-lama akan terbentuk pondasi yang kuat dan dinding yang kokoh.
Reputasi tidak dibangun dalam semalam ia butuh waktu, ketekunan, dan kejujuran. Ketika rumah itu akhirnya berdiri megah, orang lain akan melihatnya sebagai tempat yang bisa mereka percaya dan datangi.
Di situlah kekuatan personal branding bekerja: ia membentuk citra yang bukan hanya menarik dari luar, tapi juga membuat orang lain yakin bahwa mereka aman bersandar padamu, baik sebagai individu maupun profesional.
Kalau kamu rawat dengan baik, rumah reputasi itu bisa melindungi dan menginspirasi banyak orang. Tapi jika kamu ceroboh, cukup satu bata yang salah untuk membuat retakan di seluruh bangunannya.
Reputasi adalah aset berharga dan jangka panjang dalam dunia profesional. Dengan personal branding yang kuat, kamu bisa membentuk citra positif yang membuat orang lain lebih percaya dan menghargai keberadaanmu, baik sebagai individu maupun profesional.
Saya sendiri bisa di bilang masih belajar dalam membangun personal branding. Dimana hal ini sangat mendukung dalam kebutuhan bisnis maupun personal.
Ya, Alhamdulillah meskipun nggak terkenal-terkenal amat. Beberapa orang atau circle yang sudah kenal dengan saya, mereka paham terkait value dan expertise yang saya miliki. Tak jarang beberapa circle, ikut kerja sama dengan saya untuk bisnis maupun hal yang lain.
Hal tersebut bukan tanpa sengaja, tapi memang sengaja saya bangun dari awal bahwa saya ingin di kenal sebagai seorang penulis, pebisnis dan expertise di bidang digital marketing. Jadi, mereka saat ngobrol ingin berdikusi dengan saya lingkupnya 3 bidang tersebut.
Cara Membangun Personal Branding Gimana, Wil?
Saya bukan tipe orang yang ribet dalam urusan personal branding. Yang tiap hari harus bikin konten di media sosial, upload video, atau rajin nulis blog pribadi. Menurut saya, nggak harus seperti itu kok!
Cukup mulai dari membangun diri sendiri. Kenali dan pahami value serta keunikan yang ada dalam dirimu. Lalu sampaikan ke orang-orang di sekitarmu, misalnya: “Saya punya value seperti ini, ini, dan ini.”
Media sosial, YouTube, atau website itu hanya alat bantu untuk menyebarkan informasi. Tapi kalau kamu sendiri belum benar-benar mengenal siapa dirimu, akan sulit juga untuk dikenal oleh orang lain.
Membangun personal branding itu bukan tentang seberapa banyak followers yang kamu punya, tapi seberapa bernilai dan unik dirimu di mata orang lain.
Karena pada akhirnya, bukan kontenmu yang sepenuhnya mencerminkan siapa kamu, tapi diri kamu sendirilah, dengan kejujuran, nilai hidup, dan keunikan yang nggak dimiliki orang lain, yang akan membentuk citra personal branding yang kuat dan otentik.
Konsistensi dalam Membuat Konten
Namun, kalau kamu punya goals yang lebih besar dalam membangun personal branding, misalnya ingin dikenal secara luas, membangun kredibilitas di industri tertentu, atau bahkan menjadikan personal branding sebagai bagian dari karier dan sumber penghasilan. Maka kamu perlu melakukan lebih dari sekadar mengenal dirimu sendiri.
Kamu butuh media sebagai alat komunikasi dan jembatan untuk menyampaikan siapa dirimu kepada orang lain. Media di sini bisa bermacam-macam, mulai dari Instagram, TikTok, YouTube, blog pribadi, sampai newsletter atau podcast. Semua itu bisa kamu gunakan untuk memperluas jangkauan dan membentuk persepsi publik terhadap dirimu.
Nah, di titik ini, mau nggak mau kamu memang harus lebih disiplin dan konsisten dalam membuat konten. Bukan sekadar biar eksis, tapi agar pesan, value, dan keunikanmu bisa tersampaikan dengan baik ke lebih banyak orang.
Konten yang kamu buat akan menjadi representasi dari siapa dirimu, apa yang kamu perjuangkan, dan apa yang ingin kamu bagikan. Semakin sering dan konsisten kamu berbagi, semakin besar pula kemungkinan orang lain mengenal, percaya, dan akhirnya terhubung denganmu.
Jadi, membangun personal branding dalam skala yang lebih luas itu bukan kerja satu-dua kali posting. Tapi butuh proses, komitmen, dan strategi komunikasi yang terarah. Dan semuanya dimulai dari mengenal dirimu sendiri, lalu belajar menyampaikan hal itu dengan cara yang menarik dan otentik melalui berbagai media.
Membangun Personal Branding Lewat Blog Pribadi / Personal Blog
Saya pribadi lebih nyaman membangun personal branding melalui blog pribadi. Alasannya sederhana: konten yang saya buat di blog bisa bertahan lama alias abadi. Tidak seperti media sosial yang bersifat sementara dan cepat tenggelam di antara ribuan postingan lain, blog memberikan ruang yang lebih luas untuk menjelaskan ide secara mendalam dan utuh.
Di blog, saya bisa menyampaikan gagasan lewat tulisan panjang, gambar, video, bahkan audio—semua bisa saya satukan dalam satu artikel. Ini memberikan keleluasaan lebih besar untuk bercerita dan menyampaikan value yang saya miliki.
Nggak Ikut Tren, Tapi Tetap Punya Dampak
Saya paham, blog mungkin terlihat “jadul” di tengah tren TikTok atau Instagram. Tapi justru karena itu, blog memberi saya ruang yang lebih tenang dan personal untuk membangun citra diri. Perlahan, saya mulai merasakan manfaatnya. Bukan cuma soal income dari blog, tapi juga database audience yang lebih unik dan relevan dengan konten-konten yang saya buat.
Baca juga Cara Saya Dapat Rp1 Juta Pertama dari Blog Lewat Jasa Content Placement
Alhamdulillah, beberapa dari mereka bahkan mulai bekerja sama dengan saya dalam berbagai hal yang berkaitan dengan expertise dan value yang saya bangun lewat blog. Semuanya berproses secara organik dan otentik.
Kalau kamu penasaran kenapa saya cinta banget sama blog pribadi, kamu bisa baca tulisan saya yang ini: Saya, Personal Blog (Pribadi), dan Big Dream!
Pilih Media yang Sesuai dengan Dirimu
Tentu saja, blog bukan satu-satunya cara untuk membangun personal branding. Setiap orang punya preferensi dan kenyamanan masing-masing. Bisa lewat YouTube, TikTok, Instagram, Facebook—semuanya sah-sah saja, asalkan sesuai dengan kondisi dan ritme hidupmu.
Saya pribadi memilih blog karena saya nggak nyaman bikin konten setiap hari, apalagi harus update story terus-terusan. Jujur saja, seminggu paling cuma 2–3 kali saya posting di story. Jadi, daripada memaksakan sesuatu yang nggak cocok, saya memilih media yang bisa saya nikmati dan konsisten jalani yaitu blog.
Di blog, saya bisa menyampaikan ide, opini, dan nilai-nilai pribadi dengan cara yang lebih mendalam dan terstruktur. Rasanya seperti punya rumah sendiri di dunia digital.
Kalau kamu juga tertarik membangun personal branding lewat blog tapi masih ragu atau belum paham manfaatnya, kamu bisa baca tulisan saya yang satu ini: Apa Itu Blog Pribadi? Apa Manfaatnya? Bagaimana Cara Membuatnya?
Pada akhirnya, membangun personal branding itu tentang bagaimana kita memperkenalkan diri ke dunia dengan cara yang paling jujur dan nyaman. Dan kalau bisa, manfaatkan berbagai platform digital sebagai alat bantu untuk membangun reputasi dan kredibilitasmu, baik untuk karier maupun usaha yang sedang kamu jalani.
Ini dulu penjelasan saya soal personal branding. Terima kasih sudah membaca sampai habis, sukses untuk Anda semua dan see you on the top…