web counters
Cara Menghadapai Kepribadian Orang Koleris 2
Personality Plus

Cara Menghadapai Kepribadian Orang Koleris

Mempunyai sifat yang sedikit arogan dan percaya diri yang tinggi, salah satu ciri-ciri orang kepribadian koleris. Tak jarang, orang didekatnya merasa kurang nyaman dengan sikapnya yang terkesan sombong dan sok arogan.

Namun, di balik sifatnya yang mungkin terkesan “keras,” seorang kepribadian koleris mempunyai sisi kelebihan juga. Dimana, dia sangat pandai dan cekatan bila menjadi leadership/pemimpin. Instingnya dalam mencari solusi jauh lebih cepat di bandingkan dengan tipe kepribadian lainnya.

Nah, kali ini kita akan membahas bagaimana cara menghadapi orang dengan kepribadian koleris. Dimana, tipe kepribadian satu ini emang jarang sekali kita temui, tetapi sekali bertemu kamu harus bermain cerdik dan pintar saat berinteraksi dengannya. Berikut dibawah ini, saya jelaskan lebih dalam cara saya saat bertemu seorang tipe kepribadian koleris.

Cara Menghadapai Orang Kepribadian Koleris

Beri Dia Ruang & Kasih Apresiasi

Kalau kamu bertemu orang baru dengan kepribadian koleris, nggak perlu kaget dengan beberapa sifat yang sudah saya jelaskan sebelumnya. Tetaplah santai, teruskan komunikasi, dan coba nikmati interaksi dengannya. Orang koleris sebenarnya asyik diajak ngobrol, meskipun kadang nada dan volume suara mereka terdengar agak tinggi, terutama saat mereka sedang semangat.

Sering kali, saat ngobrol, mereka suka membahas berbagai pencapaian yang sudah diraih. Nah, kalau sudah begini, nggak ada salahnya kamu berikan apresiasi atau pujian. Mereka akan sangat senang mendengar itu, karena salah satu kebutuhan dasar emosional seorang koleris adalah pengakuan atas pencapaiannya. Jadi, dengan menunjukkan apresiasi, kamu nggak hanya membuatnya merasa dihargai, tapi juga mempererat komunikasi kalian.

Kunci menghadapi koleris adalah memahami apa yang mereka butuhkan dan memberi ruang bagi mereka untuk bersinar tanpa merasa dihalangi.

Menghadapi Pemimpin Koleris, Perlu Sabar, Cerdas, dan Strategis

Mempunyai pemimpin koleris, kamu harus siap-siap menghadapi ritme kerja yang super tinggi dan tekanan yang nggak main-main. Pemimpin koleris terkenal sangat fokus pada tujuan, bahkan terkadang terkesan memaksa demi mencapai apa yang mereka inginkan. Nggak heran kalau bawahannya sering merasa terbebani atau mengeluh karena tuntutan yang berat.

Tapi, jangan langsung berkecil hati. Kalau tujuan pemimpin koleris itu positif dan masuk akal, cobalah untuk bersabar dan beradaptasi dengan gaya kepemimpinannya. Ikuti ritmenya dan jadikan tekanan itu sebagai tantangan untuk berkembang. Namun, kalau ternyata tujuannya terasa nggak realistis atau malah cuma menguntungkan dirinya sendiri, kamu perlu bermain cantik dan strategis.

Maka, saran saya berkomunikasilah dan negosiasilah dengan dia, secara baik. Jangan langsung mengatakan bahwa “Bos, kamu salah!”, ini bakal panjang ceritanya. Cobalah dengan pendekatan yang halus, Misalnya, bilang, “Menurut saya, kebijakan ini bisa disempurnakan. Gimana kalau kita pertimbangkan opsi seperti ini…?” Dengan begitu, kamu tetap menyampaikan pendapat tanpa membuat dia merasa direndahkan.

Orang koleris biasanya nggak suka disalahkan atau dikritik secara langsung. Mereka cenderung merasa bahwa setiap keputusan mereka adalah yang paling benar. Oleh karena itu, apresiasi dan komunikasi yang cerdas jadi kunci. Jangan lupa gunakan argumen yang masuk akal dan solusi konkret saat berbicara dengannya.

Selama kamu bisa menyampaikan pendapat dengan cara yang baik dan tetap logis, pemimpin koleris akan mendengarkan. Jadi, bersabar dan gunakan strategi komunikasi yang cerdas untuk menjaga hubungan kerja tetap profesional dan produktif.

Orang Koleris Mempunyai Prinsip yang Kokoh

Salah satu kelebihan orang dengan kepribadian koleris adalah pendirian yang kuat dan prinsip hidup yang teguh. Mereka tahu apa yang mereka mau, dan jarang banget mau meluangkan waktu untuk hal-hal yang menurut mereka nggak relevan dengan tujuan mereka. Jadi, jangan heran kalau ngajak mereka main atau sekadar ngopi sering kali ditolak dengan alasan sibuk atau “ada hal yang lebih penting.”

Kalau kamu punya teman koleris, nggak ada salahnya buat sedikit “memutar otak.” Orang koleris nggak gampang digoyahkan, tapi mereka masih manusia, kok. Pandai-pandailah merayu mereka dengan sesuatu yang relevan atau menarik buat mereka. Misalnya, ajak diskusi soal topik yang mereka suka atau tawarkan kegiatan yang bisa mendukung tujuan mereka.

Misalnya, kamu bilang, “Ngopi bentar, yuk. Aku punya ide yang mungkin bisa bantu proyek kamu.” Dengan begitu, mereka nggak cuma merasa waktunya nggak terbuang sia-sia, tapi juga lebih tertarik untuk meluangkan waktu.

Kunci menghadapi teman koleris adalah memahami tujuan mereka dan mencoba menyelaraskannya dengan cara kamu mendekat. Kalau kamu berhasil, mereka akan mulai membuka diri dan lebih mudah diajak ngobrol atau berbagi waktu bersama.

Jangan Menunggu Kata “Maaf” Darinya

Kalau kamu sedang berurusan dengan seseorang yang berkepribadian koleris, ada satu hal yang perlu kamu pahami: jangan terlalu berharap dia akan meminta maaf duluan, bahkan jika dia jelas-jelas melakukan kesalahan. Ini bukan karena mereka nggak sadar, tapi lebih karena prinsip mereka yang kuat—mereka merasa harus selalu benar.

Bagi seorang koleris, mengucapkan kata maaf sering kali diartikan sebagai tanda kelemahan, dan ini bertentangan dengan karakter dominan mereka yang ingin selalu terlihat tangguh dan percaya diri. Jadi, kalau kamu terus menunggu permintaan maaf darinya, itu sama saja dengan menunggu hujan di musim kemarau—nggak akan datang!

Namun, bukan berarti kamu nggak boleh menyampaikan kesalahan yang mereka lakukan. Kamu tetap punya hak untuk menyuarakan perasaanmu. Triknya, sampaikan dengan cara yang bijak. Jangan langsung menyerang atau menuduh, karena itu hanya akan membuat mereka defensif. Gunakan pendekatan yang lebih halus, misalnya:
“Menurut aku, mungkin cara yang kamu pilih tadi kurang pas, gimana kalau kita coba begini?”

Dengan begitu, kamu tetap bisa menyampaikan poinmu tanpa membuat mereka merasa terpojok. Ingat, memahami karakter koleris adalah kunci untuk menjaga hubungan tetap harmonis. Jangan fokus pada kata “maaf” yang sulit keluar dari mereka; fokuslah pada solusi dan bagaimana kalian bisa melangkah maju bersama.

Mungkin ini dulu tips dari saya saat menghadapi seorang kepribadian koleris. Kalau ada hal yang baru, nanti akan saya update lagi di konten saya ini.

Bagi kamu yang belum tahu apa itu personality plus/tipe kepribadian manusia, bisa baca konten-konten saya di bawah ini ya :

Terima kasih sudah membaca sampai habis, sukses untuk Anda semua dan see you on the top..

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *