web counters
Stories

Belajar Public Speaking itu Ternyata Menyenangkan, Hasil Ikut Seminar

Setiap ikut kelas seminar, saya berusaha menyempatkan untuk menulis catatan ulang hasil belajar saya di personal blog. Ini bukan hanya menulis catatan, namun biar abadi aja sih. Pasalnya kalau di blog yang dapat manfaat bukan saya aja, tapi Anda sebagai pembaca juga dapat manfaatnya.

Kesengajaan yang aku buat ini supaya meminimalisir lupa atas ilmu yang sudah aku dapatkan. Kalau lupa ya rugi banget deeh. Pasalnya setiap ikut seminar, saya itu mengeluarkan uang, waktu dan tenaga. Kalau hilang begitu saja kan sayang banget.

Selain itu saya ini sangat menyadari, bahwa aku ini orangnya pelupa sekali. Kapasitas otak saya terbilang pas – pasan dan nggak pinter-pinter banget. Kalau di tulis disini kan bisa lebih awet. ????

Nah, kali ini saya belajar Public Speaking yang diadakan oleh TDA Madiun, pengajarnya adalah kak Dilla dari Dylla Co & Training Center. Ternyata sesi belajarnya seru banget, dan bikin deg-deg kan juga, pasalnya kita bener-bener dituntut untuk ikut praktek langsung ngomong di depan umum.

Bayangkan coba, orang jarang pegang mic langsung di todong untuk ngomong dan disaksikan oleh banyak member?

Betapa nggak nervous dan gemetaran tuuh badan. Dan inilah yang saya alami saat ikut kelas Public Speaking TDA Madiun. Namun, dr sini saya bisa berdamai dengan rasa takut dan nervous untuk memberanikan diri berbicara di depan umum. Ternyata seru juga ya.

Apa aja ilmu yang aku dapatkan kemarin?

Catatan hasil belajar saya kali ini meliputi :

Public Speaking bukan cuman ngomong di depan umum

Hal yang mendasar yang baru aku ketahui bahwa publik speaking ini bukan cuman kita ngomong di depan umum. Pasalnya ilmu publik speaking sebenarnya bisa kita terapkan di mana aja. Seni berkomunikasi dengan baik adalah kunci dari publik speaking, dimana verbal, vokal dan gestur tubuh adalah satu kesatuan dari berkomunikasi.

Public Speaking juga sebagai alat mengenalkan value diri sendiri ataupun usaha yang Anda punya. Seorang yang memiliki komunikasi yang baik di depan umum pasti dia akan diperhatikan oleh banyak orang.

Mengatasi Nervous

Pada dasarnya setiap manusia itu memiliki rasa nervous dalam dirinya. Nervous adalah bentuk pertahanan tubuh kalau kita akan melakukan sesuatu hal yang baru (menurut saya sih). Nervous ini sebenarnya bukan hal yang buruk, namun ini adalah hal yang baik kalau bisa kita kelola dengan baik. Adanya nervous membuat kita bisa lebih bersiap diri, dengan menyiapkan berbagai hal saat mau presentasi. Dengan adanya nervous kita menjadi bisa lebih berhati-hati dan tidak menyepelekan persiapan sebelum presentasi. Intinya nervous jangan di anggap sebagai musuh tapi kita harus berdamai dengan hal itu.

Melakukan 3 P sebelum Tampil

Preparation
Sebelum tampil, harus memiliki persiapan mental yang baik. Selain itu, kita harus menguasai topik yang akan dibawakan. Bukan sekedar menghafal materi, tapi betul-betul memahami materi.

Sehingga ketika berada di depan panggung, kita bisa membawakan materi dengan luwes dan baik. Jadi, selalu persiapkan diri sebaik mungkin sebelum tampil di depan panggung.

Practice
Setelah memahami materi dengan baik, kita harus mulai mempraktekannya. Cara paling mudah dan terbukti ampuh adalah dengan berdiri di depan kaca sambil melakukan presentasi. Lakukan ini berulang-ulang, maka kita mampu membawakan presentasi dengan baik.

Perform
Setelah memiliki persiapan yang matang dan telah berlatih melalui praktik, tips terakhir untuk meningkatkan skill public speaking adalah perform. Tetapi di sinilah masalahnya, kebanyakan kita takut untuk mencoba. Takut salah, takut di-bully, takut nggak bisa, takut blank, takut kehabisan kata-kata.

Praktik Membuat Materi dalam Bentuk Teks

Kalau masih terbilang pemula dalam publik speaking, hal yang paling mudah adalah kita membuat materi dulu dalam bentuk tulisan. Kita susun sedemikian rupa, habis itu di baca berulang-ulang. Hal ini dilakukan supaya otak kita punya data dan memori, sehingga saat di panggung nanti kita tidak blank.

Mengatasi sering bilang “A/E” (Filler)

Seberapa sering kalau berbicara Anda mengucapkan kata “aa / ee” ? Ternyata mengucapkan jeda “aa / ee” itu kurang baik, membuat komunikasi menjadi kurang efektif. Khususnya bagi penerima pesan. Namun, untuk mengatasi hal ini ternyata ada caranya. Yaitu dengan sering berlatih untuk membaca teks presentasi yang sudah kita siapkan. Selain itu, kita bisa menurunkan intonasi nada saat mau berbicara. Hal ini bisa meminimalisir dari kebanyakan menggunakan kata “aa/ee”.

Latihan Prublik Speaking

Bagi seorang introvert emang berbicara itu bukanlah hal yang mudah. Jadi perlu banyak dilatih. Latihan yang praktis supaya mudah untuk publik speaking bisa berupa membaca buku sambil di lafalkan, atau kita buat teks presentasi habis itu dibaca berulang-ulang kali. Memang menjadi seorang komunikasi yang baik tidak bisa instan. Namun, bukan berarti hal tersebut tidak bisa terwujudkan. Semua bisa tercapai kalau kita sering praktek.

Sebenarnya banyak sih, ilmu yang saya dapatkan dari ikut kelas public speaking ini. Namun, point-point penting itulah yang menurut saya relevan banget dengan kondisi saya sekarang ini.

Ini dulu dari saya, terima kasih sudah membaca sampai habis, sukses untuk Anda semua dan see you to the top…

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *