web counters
30 Menit yang Lebih Bermakna, Dari Pada Scroll Sosial Media
Stories

#27 : 30 Menit yang Lebih Bermakna, Dari Pada Scroll Sosial Media

Saya sadar betul bahwa kebiasaan scroll media sosial masih sulit saya hilangkan. Rata-rata, saya bisa menghabiskan waktu sekitar 1 jam setiap hari untuk menjelajahi TikTok, Instagram, YouTube, atau Facebook. Padahal, menurut saya, ini terlalu lama. Saya sudah mencoba memberi batasan maksimal 30 menit sehari, tapi kenyataannya, waktu tersebut sering kali “amblas” hingga 1-2 jam.

Sebenarnya, scrolling media sosial tidak selalu berdampak negatif. Namun, saya merasakan terlalu lama bermain media sosial berdampak langsung pada penurunan fokus dan produktivitas. Waktu yang terbuang itu bisa saya manfaatkan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat. Misalnya, dalam 30 menit, saya bisa membaca 8-10 halaman buku atau menulis konten sepanjang 500-800 kata. Itu jauh lebih produktif daripada sekadar scroll tanpa tujuan yang jelas, yang sering kali berakhir dengan rasa menyesal karena waktu terbuang sia-sia.

Hal ini menjadi refleksi besar bagi saya, dan perlu berkomitmen untuk mengurangi durasi bermain media sosial dan mengalihkan waktu tersebut ke kegiatan yang lebih positif. Mengurangi hanya 30 menit bermain media sosial setiap hari ternyata bisa membawa dampak besar, baik untuk produktivitas maupun kesehatan mental.

Penyakit kecanduan media sosial adalah masalah yang menjangkiti banyak orang di era modern ini, terutama anak-anak dan remaja. Banyak yang lupa waktu karena terlalu asyik dengan konten-konten menarik di media sosial. Akibatnya, tak sedikit pekerjaan yang tertunda hanya karena terlalu sering scrolling tanpa tujuan.

Menurut penelitian dari Statista.com , rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktu sekitar 3 jam 18 menit per hari di media sosial. Angka yang cukup mengejutkan, bukan?

Saya sendiri sangat menyadari bahwa kecanduan media sosial ini adalah “penyakit” yang tak terlihat secara fisik, tetapi dampaknya terasa nyata. Penggunaan berlebihan bisa mengubah pola hidup, perilaku, bahkan kondisi mental seseorang. Dari menurunnya produktivitas hingga terganggunya hubungan sosial, efek negatif ini tak boleh diabaikan.

Maka, dengan memahami sepenuhnya bahaya dari penggunaan media sosial yang berlebihan, langkah terbaik adalah mulai bijaksana dalam bersosial media. Alihkan waktu yang biasanya dihabiskan untuk scrolling ke aktivitas yang lebih bermanfaat. Media sosial hanyalah alat, bukan tujuan. Kitalah yang seharusnya mengendalikannya, bukan sebaliknya.

Bagi kamu yang ingin mengikuti konten cerita saya setiap hari, silahkan klik tombol lonceng pojok kiri bawah. Kamu akan mendapatkan notifikasi langsung melalui HPmu. Dan bila, kamu merasa konten saya ini bermanfaat, bisa kamu share ke temenmu lewat sosial media ya. Thanks! 

Terima kasih sudah membaca sampai habis, sukses untuk Anda semua dan see you on the top…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *