6 Cara Saya Mengatasi Kegalauan saat Masalah Datang
Yah, siapa sih nggak pernah galau? Anda pernah mengalami nggak?
Kalau nggak pernah, saya curiga, Anda ini hidup beneran atau tidak. Hehe.
Maaf maaf kalau openingnya agak sarkas. Biar agak beda gitu.
Saya rasa semua manusia di bumi ini mengalami masalahnya sendiri-sendiri. Entah dalam pekerjaan, keluarga, finansial, dll. Karena, nggak mungkin gitu, kalau manusia nggak punya masalah.
Meskipun, kita melihat orang dari luar kayaknya enjoy-enjoy saja, tawa dan ceria. Tapi, yang sebenernya kita nggak tahu problem masalah yang dia sedang hadapi, di balik senyum dan tawanya.
Bahkan bisa aja, ternyata di belakang dia sampai nangis, bingung sampai stress saat menghadapai problematika kehidupannya.
Karena, bisa di katakan setiap detik perpindahan waktu, kita bisa saja mendapatkan sebuah masalah, dengan persoalan yang tak terduga.
Habis canda tawa dan bahagia, ehh tiba-tiba ada masalah datang yang tak terduga. Malah bikin strees dan pusing lagi. Apakah Anda pernah mengalami hal semacam ini dalam kehidupan?
Pernah lah yaaa… bahkan sering.
Yah, inilah namanya cerita kehidupan, sangat fleksibel sekali, kadang perjalanan mulus kadang juga penuh dengan halangan.
Kadang dalam posisi naik kadang posisi di bawah. Semua ini sudah ada yang mengaturnya.
Siapa? Sang Pemilik Kehidupan.
Kalau kita merenung dengan seksama, semua cobaan, masalah yang hadir dalam kehidupan kita bukan semata-mata sebuah mala petaka.
Kalau kita bisa berfikiran jernih, dan mengambil sisi positif hal ini adalah bentuk kasih sayang Tuhan kepada Hambanya.
Dia ingin meningkatkan derajatnya menjadi Hamba yang lebih sempurna. Menjadi manusia yang luar biasa.
Pola pikir seperti ini yang saya usahakan selalu tertancap dalam pikiran saya. Memang berat juga sih. Ya, setidaknya sudah berusaha dan memotivasi diri untuk terus melangkah kedepan.
Karena saya yakin, semua hal yang ada di muka bumi ini semua atas Izinnya. Dan kalau sudah di takdirkan, semua pasti ada pelajaran atau hikmahnya.
Masak sih, sekelas Tuhan Sang Pencipta Alam membuat sebuah keputusan di muka bumi ini hanya main-main saja? Kan nggak mungkin.
Kalau manusia sih, iya. Kadang banyak salahnya. Beda kalau kententuan dari Alloh SWT, pasti semua ada hikmahnya.
Intinya dengan masalah yang ada bagaimana kita bisa mengembalikan semua kepada Sang Pencipta. Selalu Positif, Optimis dan Sabar tentunya.
Disini bukannya saya menggurui atau gimana, cuman ingin sharing aja di blog saya ini.
Yah, sapa tahu sedikit dari pengalaman saya ini bisa bermnafaat bagi sahabat semua.
Jika, hari ini Anda memiliki masalah, paling tidak bisa mengurangi beban masalah Anda. Dan bisa menenangkan hati Anda.
Amin Amin Amin.
Ijinkan kali ini dengan kerendahan hati saya ingin berbagi. Silahkan lanjut membacanya di bawah.
Berikut ini adalah daftar cara-cara yang saya lakukan untuk mengatasi galau..
Sholat Sunnah 2 Rokaat
Disaat masalah terlalu berat, dan pikiran sudah sesak, saya langsung mengambil air wudu dan sholat sunnah 2 rokaat. Hal ini saya lakukan kalau masalahnya benar-benar berat benget menurut ukuran saya pribadi.
Setelah habis sholat berdoa dan meminta petunjuk dari Sang Maha Kuasa. Percaya deh, habis sholat sunnah ini hati bakalan jadi tenang.
Baca Al – Qur’an
Saya sebagai seorang muslim, saya meyakini bahwa Al Quran adalah pedoman hidup. Dan ini bener-bener jadi pedoman hidup, nggak cuman punya al quran tapi di angurin.
Namanya juga pedoman hidup, di setiap problem atau masalah yang ada pasti sudah ada dalam Al Qur’an ini. Semua tercantum dalam ayat-ayat yang telah tersusun indah didalamnya.
Sungguh luar biasa dari Al Quran ini adalah meskipun nggak tau artinya atau nggak bisa baca cuman mendengarkan Al Quran aja membuat hati menjadi lebih tenang. Apa lagi kalau Anda bisa membacanya. Sungguh Subhallah banget.
Inilah kehebatan dari Al Quran, beda dengan buku atau bacaan lainnya.
Jadi, disaat saya mengalami kegalauan, hati nggak karuan, pikiran kacau, dll. Dan untuk mengatasi hal tersebut adalah membaca Al Qur’an. Insyallah suasana hati akan berbeda, lebih jernih, tenang dan positif.
Membaca Kitab
JIka Anda pernah menjadi seorang santri, pasti mempunyai kitab. Nah, ini bisa di katakan sebagai sumber ilmu, dari kitab inilah para Alim Ulama terdahulu menulis ilmu, hukum-hukum islam dalam sebuah kitab.
Membaca / deres kitab bisa membuka wawasan pikiran kita. Dengan membaca kitab, kita bisa menemukan solusi atas problematika yang sedang kita alami.
Membaca Buku
Buku memang jendela dunia, sama seperti halnya kitab yang saya bahas di atas. Semakin banyak buku yang kita baca, wawasan yang kita dapat pun semakin luas.
Memang, membaca buku kalau tidak terbiasa sangat membosankan sekali. Tapi, dengan membaca buku tak jarang biasanya saya menemukan solusi mengenai masalah yang sedang saya hadapi.
Soal tema atau judul, terserah Anda, sesuaikan dengan masalah yang sedang Anda hadapi. Tapi, biasanya yang sangat berhubungan dengan kehidupan yaitu tema Self Improvement/Self Development.
Menyendiri
Merenung sejenak, berfikir dan mengintrospeksi sendirian di tempat yang sepi menurut saya adalah obat yang cukup manjur saat rasa galau melanda. Kita menenangkan pikiran sejenak dan menjernihkan pikiran. Dengan menyendiri ini, kita bisa akan bertanya kepada diri kita sendiri.
- Mengapa hal ini bisa terjadi?
- Kesalahan apa yang sudah aku lakukan sehingga terjadi seperti ini?
- Bagaimana aku bersikap mengenai masalahku ini?
- Solusi/langkah apa yang aku lakukan untuk masalahku ini?
- Dll…
Secara otomatis bila menyendiri dan merenung, solusi juga akan datang secara beriringan.
Hal ini sering saya lakukan, untuk lokasi bisa di sawah, danau, laut atau di saat malam hari. Pokoknya suasana yang sepi, jauh dari hiru pikuk dunia yang begitu ramai.
Menulis Diari
Sudah banyak sekali studi penelitian mengungkapkan bahwa menulis dapat menghilangkan stress. Dan ini memang sering saya lakukan, menulis beberapa kata dalam buku harian sangat membantu sekali menghilangkan stress, galau yang sedang saya hadapi.
Menurut Dr. James Pennebaker, guru besar psikologi University of Texas, Austin. Yang telah melakukan penelitian tentang kegiatan menulis selama bertahun-tahun mengatakan “Orang yang terlibat dalam laporan menulis ekspresif merasa lebih bahagia dan berkurang dampak negatif daripada sebelum menulis.”
Selain itu, orang-orang yang memiliki gejala depresi, kecemasan, dan gangguan kesehatan mental lainnya juga berkurang dalam beberapa minggu dan bulan setelah menulis tentang gejolak emosi.
Dengan menulis anda bisa meluapkan apapun yang Anda rasakan dalam tulisan, terutama saat Anda tidak mampu menceritakannya kepada orang lain.
Itulah dia daftar cara yang saya lakukan saat galau datang, semoga bisa bermanfaat sih. Harapan saya begitu.
Mungkin ini dulu sharing saya kali ini, saya berterima kasih untuk Anda sudah membaca sampai habis. Jika sekarang ini Anda menghadapi masalah, semoga bisa terselesaikan, dapat solusi terbaik.
Dan tentunya bisa menjalani kehidupan lebih enjoy dan bahagia.
Oke, see you…