web counters
Self Improvement

Yuk, kita belajar Seni Berkehidupan dari Kupu-Kupu

Siapa sih yang tidak kenal dengan kupu-kupu?

Bentuknya yang indah, terbang kesa dan kemari yang membantu dalam penyerbukan tumbuhan.

Di balik itu semua ada sebuah pelajaran yang bisa kita ambil dalam seni berkehidupan ini. Prosesnya dari seekor ulat yang menggelikan sampai indahnya menjadi kupu-kupu yang bisa terbang.

Supaya mudah untuk memahaminya saya rekap dalam bentuk cerita ya. Oke silahkan di lanjut di bawah ini.

Sebut saja anak kecil ini namanya jono. Suatu hari dek jono bermain di taman didepan rumahnya, ia melihat ada sebuah kepompong di salah satu pohon yang ada di taman tersebut. Ternyata kepompong tersebut sedang dalam proses perubahan menjadi kupu-kupu.

Melihat perjuangan kupu-kupu yang kesulitan untuk keluar dari kepompongnya, dek jono itu merasa kasihan dengan kepompong tersebut.

Akhirnya, tanpa pikir panjang ia langsung lari kerumah dan mengambil gunting. Ia pun menggunting ujung kepompong hingga kupu-kupu tersebut terlepas dari kepompongnya. Dek jono pun merasa senang karena bisa membantu kupu-kupu tersebut.

Yang jelas proses metamorfosis ulat menjadi kepompong jauh lebih cepat pada umumnya. Misal harusnya 20 hari di singkat menjadi 15 hari.

Terus apa yang terjadi setelah satu hari kemudian?

Ketika dek jono kembali bermain di taman rumah, ia melihat kupu-kupu tersebut tidak bisa terbang. Setelah dek jono pegang dan berusaha agar kupu-kupu tersebut bisa terbang, tetap saja tidak bisa.

Nah, dari kisah di atas menurut Anda, kenapa kupu-kupu tersebut tidak bisa terbang?

Kupu-kupu tersebut tidak bisa terbang secara normal karena dek jono memotong PROSESNYA. Bisa jadi dalam kepompong tersebut sebenarnya ia sedang melatih dan membentuk otot-ototnya yang di persiapkan untuk bisa terbang tinggi.

Tapi, sayang dek jono memotong prosesnya, sehingga otot-otot tersebut tidak terbentuk. Dampaknya, kupu-kupu tersebut tidak bisa terbang seperti kupu-kupu normal lainnya.

Seringkali kita demikian, seperti dek jono tapi. Merasa ingin cepat, ingin instan dalam menggapai kesuksesan hingga pada akhirnya kita memotong prosesnya.

Memang, kita akan cepat mendapatkannya, tapi PASTI ada sesuatu yang rapuh, tidak kuat, dan tak akan bertahan lama.

Dan…

Yuk kita belajar dari kupu-kupu tersebut. Mulai Berproses, untuk meraih potensi tertinggi dalam diri kita ini, berupa kesuksesan.

Mungkin pada awalnya kita akan merasa capek, letih, rapuh, down, tak tentu arah dan di benci banyak orang, seperti halnya ulat yang menjijikan. Tapi, jika kita semua mampu menyelesaikan prosesnya dengan baik, maka kita akan menjadikan kupu-kupu yang indah.

Dalam bentuk Ulat mungkin di benci oleh banyak orang, tapi kalau kupu-kupu di senangi oleh banyak orang, akan keindahan sayapnya, bentuknya dan kemanfataanya dalam membantu proses penyerbukan tanaman.

Ini dulu yang bisa saya tulis dalam personal blog saya kali ini, thanks sudah membaca sampai habis… semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *