Sejenak, Beristirahatlah, Terima Lelahmu & Jujurlah dengan Dirimu
“Jika lelah, beristirahatlah. Semua butuh jeda.”
Kamu dan saya pasti setuju bahwa kehidupan ini menyuguhkan, ketidaknyamanan, kepahitan, kesedihan, kekesalan, kekecewaan, atau kesakitan yang membuat diri kita lelah menghadapi itu semua.
Berbagai cobaan yang datang silih berganti, seakan tanpa henti. Dengan keadaan seperti inilah kita dituntut untuk terus merasa kuat. Ujian datang dari berbagai sektor, entah itu terkait ekonomi, masalah keluarga, rekan kerja, kerabat, masyarakat, kesehatan, bahkan dari diri kita sendiri.
Iya, menyerah memang bukan menjadi pilihan di kala masalah itu datang. Kita dituntut untuk segera beradaptasi, dan mencari solusi atas masalah tersebut.
Memang nggak mudah menghadapi masalah dan sejenak untuk menerima keadaan. Tapi, cara inilah hal yang terbaik untuk kita lakukan dari setiap problem yang hadir di kehidupan.
Bila setiap masalah yang datang, kita lari dari masalah tersebut, hal ini akan menjadi bumerang, yang lebih berbahaya di kehidupan kita.
Dari sinilah, kalau kamu sadar, terkadang kita ini merasa lelah dengan itu semua. Capek hadirnya masalah yang datangnya bertubi-tubi tanpa henti. Frustasi karena solusi tak kunjung datang. Hal ini membuat sisi psikologis kita terasa keruh, gundah, bercampur aduk, pokoknya lelah banget rasanya.
Kalau kondisinya sudah seperti itu, kita boleh kok sejenak untuk rehat, sejenak untuk berhenti, dan sejenak untuk menyadari berbagai emosi yang hadir. Terimalah dirimu bahwa kamu butuh jeda. Bukan untuk menyerah, tapi untuk mengisi kembali energi yang sudah terkuras.
Perlu kamu sadari, bahwa kita masih menjadi manusia yang ada sisi kelemahan dalam diri. Mengabaikan rasa lelah akan membuatmu semakin jauh dari keseimbangan hidup. Rehat sejenak untuk beristirahat, bukan menjadikan kita penghianat, tapi kita memahami kondisi diri dan keadaan yang sedang kita hadapi.
Beristirahat sejenak bukan berarti lemah, melainkan bijaksana. Dengan memberi dirimu waktu untuk pulih, kamu akan kembali dengan semangat yang baru dan kekuatan yang lebih besar. Jadi, terimalah lelahmu dengan lapang dada, dan jadilah teman terbaik bagi dirimu sendiri.
Sekarang, sejenak saya ajak dirimu untuk self talk dan jujurlah pada diri sendiri untuk pemulihan batinmu.
- Tanyakan pada dirimu, apa yang sebenarnya kamu rasakan?
- Apa yang membuatmu lelah?
- Mungkin ada beban yang terlalu berat atau harapan yang terlalu tinggi?
Dengan kejujuran, kamu bisa lebih memahami dirimu sendiri dan apa yang kamu butuhkan.
Nggak papa, yuk sejenak beristirahatlah, duduklah dengan santai, nikmati jedamu, peluk rasa lelahmu dengan keadaan benar-benar sadar. Bukan memikirkan masalah, namun cukup merasakan rasa lelahmu, rasa capekmu, atau rasa kegundahanmu untuk hari ini, kini dan sekarang.
Abai rasa lelah, demi sebuah Ambisi
Tidak cuman itu saja, karena terfokus mengejar kesuksesan, kita sering lupa dengan kondisi badan yang seharusnya diistirahatkan. Hanya mengejar sebuah ambisi target impian, kita melupakan rasa lelah. Sejenak beristirahat untuk mengobati rasa lelah seakan menjadi hal yang berdosa. Kita terus berlari untuk mengejar pencapaian karier, materi, maupun status sosial, hingga kita menjadi miskin waktu, punya kesehatan terganggu dan kebahagiaan yang tidak menentu.
“Bagaimana bisa memiliki hidup yang berkualitas, jika kita tertimbun kesibukan yang tanpa jeda? Alih-alih menikmati hidup, kita justru lebih sering merasa lelah dan frustasi” – Sabrina Ara
Padahal, kamu pasti setuju bahwa kita menginginkan hidup bahagia. Hanya saja, dambaan hidup bahagia terkadang sengaja kita abaikan demi mengejar sebuah ambisi. Demi ambisi tersebut, kita rela menjalani hidup terus berpacu, di paksa terus bekerja dan tanpa jeda, yang terkadang pilihan ini harus dibayar mahal dengan kesehatan fisik yang semakin turun.
Hidup hanyalah sesaat, jangan diganti dengan gaya hidup yang tidak sehat. Kamu berhak kok untuk sejenak rehat, bila sudah merasa tidak kuat.
Selalu berusaha untuk mewujudkan semua keinginan hanya akan membuat kita semakin sibuk tanpa jeda. Membuat kita semakin lupa esensi dari kehidupan bukan soal kesuksesan belaka. Namun, menikmati hidup disetiap moment hari ini, kini dan sekarang, juga membuat kehidupan bisa lebih bermakna.
Kitalah yang sepenuhnya memegang kendali kehidupan. Kita memilih memaksa untuk terus berpacu dengan kesibukan? Atau sejenak rehat untuk beristirahat?
Bila, badanmu sudah memberikan warning untuk rehat, maka sejenak ambilah waktumu untuk beristirahat. Kenali dan jujurlah dengan dirimu sendiri, bahwa hari ini memang aku lelah. Kamu nggak harus terus bekerja, terus selalu sibuk, terus menuruti berbagai to do list.
Rehat sejenak bukan berarti melambat, tapi hal ini membuat dirimu lebih bijaksana lagi dalam bersikap. Berpikir lebih jernih dengan kesadaran yang penuh.
Terima kasih sudah membaca sampai habis, semoga bermanfaat, sukses untuk Anda semua dan see you on the top.