web counters
Kalau Belum Bermanfaat Kepada Orang lain, Setidaknya Jangan Nyusahin Orang Lain
Self Improvement, Stories

#18 : Kalau Belum Bermanfaat Kepada Orang lain, Setidaknya Jangan Nyusahin Orang Lain

Teringat sekitar 10 tahun yang lalu, ketika saya sedang mengendarai mobil sambil mendengarkan sebuah talk show di radio. Di acara itu, seorang narasumber menyampaikan pesan sederhana tapi sangat kuat:

“Kalau belum bermanfaat kepada orang lain, setidaknya jangan nyusahin orang lain.”

Pesan ini terasa begitu mendalam dan langsung menempel di ingatan saya. Hingga sekarang, saya masih menjadikannya salah satu prinsip hidup yang terus saya pegang. Sederhana, tapi kalau dipikir-pikir, maknanya sangat dalam banget.

Pada dasarnya, setiap manusia punya naluri untuk membantu sesamanya. Entah itu memberi pertolongan kecil seperti meminjamkan alat tulis, berbagi makanan, atau sesuatu yang lebih besar seperti membantu tetangga memperbaiki rumah. Hasrat untuk bermanfaat sudah tertanam secara alami dalam diri kita.

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain” (Hadist Riwayat. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni)

Namun, realitanya, hasrat ini sering terkubur oleh berbagai faktor. Misalnya:

  • Keterbatasan Keuangan: Ingin membantu, tapi kondisi dompet menipis untuk kebutuhan sehari-hari.
  • Kesibukan Waktu: Mau meluangkan waktu, tapi jadwal sudah terlalu padat karena pekerjaan.
  • Kurangnya Tenaga atau Energi: Kadang, tubuh kita sendiri sudah terlalu lelah untuk bisa membantu orang lain.

Faktor-faktor ini bukan alasan untuk merasa bersalah. Sebaliknya, mereka adalah pengingat bahwa menjadi bermanfaat bukan selalu soal melakukan hal besar. Ada banyak cara kecil untuk tetap bermanfaat, atau setidaknya, tidak menjadi beban bagi orang lain.

Salah satu hal yang saya pelajari dari prinsip ini adalah bahwa “bermanfaat” itu nggak harus berarti membantu dalam skala besar. Bahkan, hal-hal kecil yang tampaknya sepele bisa memberikan dampak positif. Contohnya:

  • Memberikan senyuman pada orang asing yang terlihat lesu.
  • Membantu seseorang membukakan pintu ketika tangannya penuh barang.
  • Menawarkan kursi pada orang yang membutuhkan di tempat umum.
  • Mengucapkan kata terima kasih setelah membeli barang.

Tindakan-tindakan kecil ini mungkin terlihat sederhana, tapi seringkali mampu meringankan beban orang lain dan meninggalkan kesan yang baik.

Ketika Kita Tidak Bisa Membantu, Setidaknya Jangan Menambah Beban

Ada kalanya kita benar-benar tidak punya daya untuk membantu seseorang. Di situasi seperti ini, prinsip “jangan menyusahkan orang lain” menjadi sangat relevan.

Misalnya:

  • Jika sedang tidak bisa memberi, setidaknya tidak mengambil hak orang lain.
  • Jika tidak bisa membantu menyelesaikan masalah, setidaknya jangan memperumitnya.
  • Jika sedang tidak mampu menghibur, setidaknya jangan menambah beban emosional.

Hal-hal sederhana seperti ini menunjukkan bahwa kita tetap peduli meski dalam keterbatasan. Dan percaya atau tidak, sikap ini sangat dihargai oleh orang-orang di sekitar kita.

Prinsip “bermanfaat atau setidaknya tidak menyusahkan” adalah salah satu hal yang saya rasakan membawa dampak yang besar dalam hidup. Mengapa? Karena ini membuat kita lebih sadar akan manfaat yang kita berikan pada orang lain.

Ketika kita fokus pada cara agar tidak menjadi beban, kita secara tidak langsung belajar untuk lebih bertanggung jawab atas setiap tindakan kita. Dan ketika kita berusaha untuk bermanfaat, sekecil apa pun, itu memberikan rasa puas dan kebahagiaan tersendiri.

Agar prinsip ini tidak hanya menjadi sekadar angan, saya mencoba mengaplikasikannya dalam berbagai aspek kehidupan:

  1. Dalam Lingkungan Keluarga: Membantu pekerjaan rumah tanpa diminta, atau mendengarkan keluhan anggota keluarga dengan empati. Atau hal yang paling sederhana mencuci piring makan sendiri, tanpa menyusahkan orang tua atau keluarga.
  2. Di Tempat Kerja: Memberikan solusi ketika ada masalah, bukan hanya mengeluhkan keadaan.
  3. Dalam Masyarakat: Menjadi pribadi yang tidak suka mencari masalah atau memperumit situasi.

Prinsip ini bila diterpakan, bisa menjadi inspirasi bagi orang-orang di sekitar kita. Ketika kita konsisten menunjukkan sikap peduli dan bertanggung jawab, tanpa sadar kita mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama. Meskipun awalnya kita hanya fokus pada diri sendiri, efeknya bisa menyebar dan membuat lingkungan kita menjadi lebih positif.

Pesan dari narasumber yang saya dengar di radio 10 tahun lalu ternyata lebih dari sekadar kutipan. Itu adalah pengingat sederhana tapi bermakna, bahwa hidup ini akan lebih baik jika kita bisa saling membantu, atau setidaknya, tidak menambah beban bagi orang lain.

Prinsip ini mungkin tampak kecil, tapi kalau dipraktikkan secara konsisten, dampaknya bisa besar banget, baik untuk diri kita sendiri maupun untuk orang-orang di sekitar kita. Dan saya sendiri sudah mempraktekkannya.

Terima kasih sudah membaca sampai habis, semoga bermanfaat. Sukses untuk Anda semua dan see you on the top…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *