web counters
Stories

Belajar Bertumbuh Lewat Mentoring Bisnis di TDA

Pagi-ku ini ada yang berbeda. Sebuah pesan dari Mbak Elien masuk di grup TDA Madiun. Pesan sederhana, tapi cukup membuatku berhenti sejenak dari rutinitas. Saya diingatkan untuk melaporkan PR yang sudah ditugaskan seminggu lalu.

PR itu berkaitan dengan KPI SDM dan Recruitment Customer Service. Jujur, bukan hal yang ringan, tapi justru iinilah tantangan yang membuatku semangat belajar. Seusai olahraga, saya duduk, merenung, lalu mulai menuliskan progres yang sudah aku jalani, beserta kendalanya.

Ya, inilah salah satu perjalanan kecil saya dalam membangun bisnis di Berdikari Media.

Tanpa, lama-lama saya pun mengirim progress yang sudah saya kerjakan sekaligus kendala yang saya alami saat ini. Kira-kira seperti gambar di bawah ini ya.

 

Namun, lebih dari sekadar laporan PR, ada hal lain yang saya sadari pagi ini.

Mentor Itu Seperti Kompas dalam Belantara

Ketika dulu memulai Berdikari Media, saya sering merasa seperti berjalan tanpa arah. Berjalan di tengah belantara hutan dengan hanya mengandalkan insting, tanpa tahu benar jalan keluar. Rasanya melelahkan, bahkan kadang membuat putus asa.

Perbedaan besar mulai saya rasakan ketika punya mentor. Ibarat berjalan di hutan, kalau kita punya pemandu yang sudah pernah melewati jalan itu, meski tanpa kompas sekalipun, kita masih bisa menemukan jalan keluar.

Di sekolah kita punya guru untuk belajar. Dalam bisnis pun seharusnya sama: kita butuh mentor untuk membimbing, agar langkah kita tidak hanya sekadar bertahan, tapi juga bisa bertumbuh.

Kerangka GROW: Cara Sederhana untuk Berkembang

Dari mentoring kali ini, ada satu hal baru yang aku pelajari: framework GROW. Sesuatu yang sebelumnya belum pernah saya dengar, tapi menurutku sangat sederhana sekaligus penting untuk dipahami:

  • G (Goals) – Apa tujuan yang ingin kita capai?
  • R (Reality) – Bagaimana kondisi kita saat ini?
  • O (Options) – Apa saja pilihan yang bisa kita lakukan?
  • W (Will) – Seberapa kuat kemauan kita untuk menjalankannya?

Empat hal ini terasa sederhana, tapi jika benar-benar diterapkan, bisa jadi panduan yang kuat untuk setiap langkah kita.

Mentoring pagi ini mengingatkanku bahwa perjalanan bisnis bukan hanya tentang hasil, tapi tentang proses bertumbuh. Kadang kita terlalu sibuk mengejar target, sampai lupa untuk berhenti sejenak, merenung, dan belajar dari orang yang lebih berpengalaman.

Saya bersyukur masih diberi kesempatan untuk terus belajar. Sebab, menjadi pengusaha bukan sekadar membangun bisnis, melainkan juga membangun diri.

0Shares