web counters
Blogging

Apakah di Masa Depan Blog Bakalan Mati?

Saya sengaja iseng untuk meriset terkait kegiatan nge-Blog di masa depan, apakah masih relevan dengan zamannya atau sudah berubah? Meskipun sekarang eranya YouTube, Instagram, TikTok dan Facebook!

Pertanyaan ini yang melandasi saya, bahwa kedepan saya ingin terus sharing tentang manfaat/benefit menjadi seorang blogger.

Bukan hanya, disisi hobi aja, tetapi bisa mendapatkan benefit yang lebih baik itu finansial dan kebermanfaat dalam berbagi ilmu kepada dunia. Kalau kedepan blog bakal mati dan punah, sharing saya nggak relevan dimasa yang akan datang dong? Artinya, kegiatan sharing saya terkait blogging akan terbuang sia-sia.

Tapi setelah saya menggali lebih dalam dan melakukan riset dari berbagai sumber, hasilnya menunjukkan bahwa blog tidak akan mati atau punah di masa depan.

Membuat saya semakin pede, untuk terus aktif menjadi seorang Blogger.

“Kok, kamu bisa yakin seperti itu, Wil?”

Oke, saya tunjukan data-data dari hasil riset yang sudah saya dapatkan.

Data Pengguna Platform WordPress

  • Setiap bulan, ada 70 juta postingan yang dipublish di WordPress.
  • Ada 409 juta orang yang mengunjungi lebih dari 20 miliar halaman WordPress setiap bulannya.
  • WordPress sudah tersedia di lebih dari 200 bahasa.
  • Mayoritas pengguna WordPress berbahasa Inggris (71%). Sedangkan pengguna berbahasa Indonesia persentasenya hanya 2,4%. Walau begitu, bahasa Indonesia merupakan bahasa ketiga terbanyak yang digunakan di WordPress.
  • Sejauh ini, http://WordPress.org sudah didownload sebanyak lebih dari 20 juta kali. Jumlahnya pun terus meningkat setiap detiknya.

Data Pengguna Platform Blogger.com

  • Jumlah blog di dunia sekitar 600 juta
  • Rata-rata panjang postingan blog 1.416 kata
  • Hanya 14% blogger yang menulis konten blog dengan panjang lebih dari 2.000 kata
  • 44% blogger menerbitkan konten baru 3–6 kali per bulan.

Statistik Pengguna Internet & Blogger

  • Jumlah blogger di Amerika Serikat tahun 2020 diprediksi mencapai 31,7 juta orang atau bertambah 500 ribu dari tahun 2019 atau bertambah 4,3 juta dibanding tahun 2014 (Sumber : Statistica)
  • Sekitar +- 30% website di dunia adalah blog atau sekitar 500-600 juta (Sumber : Hosting Tribunal)
  • Blogging sudah menjadi industri “kecil” di India (Sumber : India Times)
  • 77% pengguna internet membaca blog (Sumber : Optin Monster)
  • NOTE, Platform Blogging asli Jepang memiliki 10 juta pengguna, HATENA platform lain memiliki 6,7 juta pengguna (Sumber : Tam Tamlo)

Bagaimana setelah kamu melihat data diatas? Masih, ragukah kalau menjadi seorang blogger ke depan bakal mati atau punah?

Tentu tidak, bukan?

Meskipun, saat ini media di internet sudah banyak bermunculan, seperti youtube, tiktok, instagram, threads, dll. Seakan blog atau media website seperti tenggelam dan ditinggal para peminatnya. Hanya media-media yang besar saja yang masih bertahan menggunakan website sebagai media informasi ataupun untuk mendapatkan sumber income.

Meskipun digempur berbagai media, website, prediksi saya kedepan blog akan masih dibutuhkan. Pembaca setia soal tulisan akan terus ada. Pasalnya, website memiliki keunikan sendiri dibandingkan dengan media lainnya.

Website memiliki fleksibilitas dibandingkan dengan media sosial. Mempunyai media sendiri yang independen, membuat kita tidak takut dengan algoritma yang sering naik turun baik di sosial media maupun seo.

Memang, kegiatan blogging di Indonesia tidak se-populer dulu ketimbang platform YouTube ataupun Sosial Media. Akan tetapi di negara maju seperti amerika dan eropa, banyak orang yang mempunyai personal blog sendiri untuk berbagi maupun untuk menghasilkan uang.

Memiliki blog sendiri menurutku adalah sebuah investasi jangka panjang. Kita bisa menuliskan dan berbagi pengalaman kepada pembaca di seluruh dunia secara mudah. Pasalnya kalau kita mau berbagi ide kepada dunia dengan menggunakan koran, tulisan kita harus bagus, itu pun masih di koreksi sama editor. Kalau tulisan kita lolos, ya Alhamdulillah, tapi kalau nggak lolos, menangislah kita. Perlu diperbaiki lagi, lagi dan lagi.

Berbeda dengan memiliki personal blog sendiri, kita bisa berbagi kepada dunia dengan seenak kita. Bahkan tulisan typo pun bisa kita bagikan kepada dunia.

Memiliki media pribadi sendiri nggak cuman kita berbagi kepada dunia, tetapi kita bisa menemukan diri kita yang sebenarnya.

Maksud saya gini, terkadang banyak manusia tidak mengenal dirinya sendiri. Mereka berjalan di kehidupan pokok mlaku aja, tanpa tau tujuan yang jelas, potensi diri, atau kelemahan diri. Dengan kita sering menulis, sering membuat konten, sharing keilmuan, perlahan-lahan kita mulai mengenal diri kita.

Perlahan kita akan sedikit tahu tentang potensi yang ada di diri kita. Sebenarnya potensi diriku ini apa sih?

Rata-rata orang berbagi di tulisan blog adalah hal-hal yang mereka sukai, atau sedang ditekuni. Hal ini akan membuat diri kita semakin lebih paham lagi soal kelebihan dan kekurangan diri sendiri.

Saya pun juga begitu, akhir-akhir ini saya sering sharing soal pengembangan diri manusia. Soalnya saya suka sekali soal tema motivasi ini. Meskipun pembawaannya berat, aku yakin sekali ini akan membawa manfaat bagi manusia lainnya. Pasalnya, untuk memiliki kehidupan yang berkualitas mau nggak mau kita dituntut untuk terus mengembangkan diri, meningkatkan diri, menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Menulis konten self development membuat saya semakin semangat dalam membuat konten-konten yang mau saya publish. Meskipun, satu konten saya membuatkan bisa berhari-hari bahkan sampai berbulan-bulan. Karena konten yang saya kemas juga berdasarkan riset dan berbagai literasi buku yang sudah saya pelajari. Sehingga membuat satu konten artikel membutuhkan waktu berhari-hari. Bagiku ini nggak masalah, karena tujuan utama saya adalah menyajikan kepada para pembaca dengan kualitas konten terbaik dan bermanfaat.

Memang kegiatan menulis itu bukanlah hal yang mengasikan, sangat membosankan sekali. Karena konsentrasi otak kita dipaksa bekerja dengan maksimal ketimbang hanya mengedit foto atau video.

Dengan, menulis itu kita tidak bisa berbohong, maksudnya gini. Misal kalau kita berbicara bisa ceplas dan ceplos. Berbeda dengan tulisan, semua indra, kita kerahkan demi merangkai kata demi kata yang enak dan di pahami untuk di baca.

Nggak cuma untuk menuliskan sepatah dua patah. Tangan, pikiran, perasaan, mata dan indra lainnya di tuntut untuk ikut fokus dalam merangkai sebuah kata-kata.

Kembali lagi ke topik utama, apakah ngeblog sudah punah?
Kalau sudut pandang saya pribadi, menjadi seorang Blogger tidak ada punahnya. Meskipun ada gempuran sosial media, youtube atau tiktok. Blogger sampai kapanpun akan terus hidup.

Hasil riset saya di udemy, kelas online tentang Blogging masih rame juga diminati. Ini hal yang menarik bukan? Meskipun menjadi content creator youtube lebih populer, tapi yang minat dengan blog juga lumayan banyak.

Masih ragukah kamu, kalau ingin menjadi blogger?

Terima kasih sudah membaca sampai habis. Sukses untuk Anda semua dan see you on the top…

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *