Hidup Adalah Pilihan “Life is Choice”. Namun pilihan apa yang ingin Kamu pilih?
Inilah oleh – oleh yang saya dapatkan sehabis pulang dari seminar selama 2 hari 1 malam di Karanganyar
Tentang sebuah pilihan hidup, jalan hidup yang harus dipilih setiap waktunya. Ya, karena setiap kehidupan yang kita jalani terdiri dari susunan-susunan keputusan atau pilihan.
Mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali. Kita sering bertentangan memilih perkara, antara A atau perkara B. Dan setiap pengambilan keputusan akan berdampak pada Anda yang sekarang dan Anda di masa yang akan datang.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa setiap hari setidaknya kita mengambil 35.000 keputusan, artinya setiap jam kita rata-rata mengambil keputusan 1500. Entah itu keputusan hal yang sepele atau hal yang besar.
Kalau di kelompokkan keputusan yang sering kita ambil itu adalah berupa hal yang berbau negatif dan positif. Keputusan yang terbaik untuk diri kita, atau malah sebaliknya.
Terkadang dalam memilih sebuah jalan kehidupan, akan ada rasa, bingung, takut, ragu, dan berbagai hal lain yang mengakibatkan kita ini nggak jadi mengambil keputusan.
Takut akan kedepan kecewa, takut akan kedepan gagal. Ya, ini salah satu bentuk dari proses sebelum pengambilan keputusan.
Tapi, percayalah saat sebelum kita mengambil jalan berupa keputusan, kita bisa memilih tidak mengambil. Memilih hanya untuk diam saja.
Pernahkah Anda mengalami hal tersebut?
Bahwasanya menurut Anda itu adalah pilihan yang terbaik. Padahal Anda belum mengambil keputusan itu.
Teringat dari sebuah quotes yang pernah saya baca dalam buku.
tidak mengambil resiko ini lebih beresiko, dari pada takut akan resiko setelah kita mengambil keputusan
Memang Tuhan memberikan pilihan-pilihan untuk setiap manusia. Dalam berbagai hal apapun.
Dan tinggal manusianya tersebut mau memilih jalan yang mana?
Disini saya hanya ingin menulis kan saja, pemikiranku tentang “Life is Choice”.
Setiap kata yang ada di kepala, hati dan rasa dalam diriku, akan aku tuangkan dalam susunan kalimat. Aku hanya mengikuti alur saja, tanpa rencana.
Kembali kepada Life is Choice?
Apa yang sebenarnya kamu pilih dalam kehidupan ini?
Untuk life is choice yang saya bahas soal jalur hidup, mau memilih sukses atau sebaliknya.
Mau kehidupan yang bahagia atau sebaliknya.
Saya pikir semua orang di luar sana, hal yang ingin dicapai adalah kesuksesan dan kebahagiaan. Bisa dibilang ini adalah goals yang diinginkan banyak orang.
Kira2 menurutmu gimana benar ya?
Tapi, untuk mendapatkan itu semua perlu adanya upaya. Meskipun dalam kehidupan ini saat mau menggapai tangga kesuksesan akan ada jatuh, bangun, kepahitan dan kegagalan. Namun, nggak semua orang memilih jalan seperti ini, karena takut resiko yang akan dihadapinya.
Hal yang aku renungkan soal hidup adalah pilihan?
Sukses itu identik dengan kekayaan yang materialistik, apakah begitu? Yah, di alam bawah sadar kita, sukses nggak akan jauh dari hal tersebut.
Kalau kamu beranggapan tidak, ya boleh boleh saja. Tapi, sukses secara gambaran banyak orang adalah memiliki materialistik yang banyak.
Soal nominal, ini tergantung…
Nah, untuk menggapai sukses, menjadi sebuah pilihan setiap diri manusia.
Aku sangat yakin, hati nurani manusia semua, ingin memiliki kehidupan yang sukses. Dari berbagai aspek kehidupan, mulai dari spiritual, finansial, intelektual, fisik, sosial, dan relationship.
Karena pada dasarnya otak manusia diciptakan menyukai kesenangan dan menghindari kesengsaraan.
Kalau semua orang menginginkan kesuksesan dan kebahagiaan.
Pertanyaannya?
Kenapa di bumi ini ada orang miskin dan orang kaya?
Kenapa ada orang yang sukses dan orang yang biasa-biasa aja?
Kenapa ada orang yang super bahagia tapi, ada orang yang sering sedih dan banyak masalah?
Semua-semua pertanyaan ini adalah hal yang mungkin pernah terlintas dalam otak saya. Sering saya pikirkan yang nggak sengaja, tiba-tiba muncul.
Dan, inilah emang realita kehidupan.
Kalau di amati lebih detail, dan kita renungkan lebih dalam. Apakah orang miskin itu memilih kehidupan yang serba kekurangan?
Apakah mereka memilih rumah yang jelek? hidup di perumahan kumuh?
Kamu pasti setuju dengan jawaban saya, bahwa mereka tidak menginginkan kehidupan yang seperti itu.
Mereka menginginkan kehidupan yang terbaik dalam kehidupannya. Tapi, kenapa itu bisa terjadi pada mereka? kan mereka nggak memilih dan nggak suka?
Jawabannya karena keadaan.
Benar? seperti itu?
Dulu aku berfikiran seperti itu, bahwa mereka yang memiliki kehidupan yang minus karena keadaan. Tapi, sebelum keadaan memilihkan nasib mereka, sebenarnya waktu muda mereka diberi kesempatan.
Memilih Pilihan A atau Pilihan B.
Memilih Kehidupan yang Mapan atau Kehidupan yang Miskin?
Mereka tidak sadar, dan hanya mengikuti alurnya kehidupan. Sehingga kehidupanlah yang memberikan pilihan untuk kehidupannya.
“jika kita tidak berani mengambil pilihan. Meskipun sekecil apapun pilihan tersebut. Berarti kita tidak hidup kan?”
Yuk, sahabat semua. Setelah membaca ini, mari kita segera memilih kehidupan seperti yang kita inginkan. Segera kita perjuangkan pilihan yang telah kita impikan. Jangan sampai kita telat mengambil keputusan dalam kehidupan kita, sehingga kita merasa rugi saat tua nanti.
Segera kita mengambil keputusan, mengupayakan dan disertai doa kepada Tuhan tentang kehidupan yang kita harapkan. Kehidupan yang sukses, bahagia, berkah dan penuh dengan kebermanfaatan.
Mungkin ini dulu tulisan saya kali ini tentang life is choice. Terima kasih sudah membaca sampai habis, dan see you…