Semakin Dewasa, Kita Cuma Butuh Ngobrol : Hal Sederhana yang Sering Kita Lupakan
Semakin dewasa, hal yang kita butuhkan hanyalah ngobrol. Iya, ngobrol doang.
Nggak lebih dari itu, cukup untuk mengisi kekosongan emosi yang kadang sulit dijelaskan.
Tapi realitanya, semakin dewasa, justru makin sulit menemukan tempat ngobrol yang tepat, apalagi dengan orang yang benar-benar nyambung. Karena faktanya, lingkaran pertemanan kita makin hari makin menyempit.
Sudah jadi hal yang pasti—teman-teman yang dulu mudah diajak nongkrong ke sana ke mari, sekarang mulai sulit diajak ketemuan. Mereka sibuk dengan kehidupan masing-masing : pekerjaan, keluarga, urusan pribadi. Dan tanpa disadari, intensitas ngobrol dan komunikasi pun perlahan memudar.
Saya sendiri merasakannya. Dan saya mulai berpikir, memang beginilah realitanya. Semakin dewasa, pertemanan akan mengerucut, bahkan mungkin hanya tersisa beberapa orang saja. Pada akhirnya, yang benar-benar sering menemani perjalanan hidup kita hanyalah keluarga dan pasangan. Tak lebih dari itu.
Namun, kita nggak bisa protes dengan kenyataan ini. Hidup memang berjalan seperti itu, dan satu-satunya pilihan yang bisa kita ambil adalah berdamai serta beradaptasi.
Kadang, kita akan dipertemukan dengan orang-orang baru. Ada yang satu frekuensi, ada juga yang menyebalkan. Tapi ketika ketemu orang yang “klik“, rasanya menyenangkan sekali.
Obrolan ngalor-ngidul bisa jadi pengisi ruang kosong yang selama ini kita rasakan. Emosi yang sempat tumpul bisa terasa hidup kembali, padahal cuma dari ngobrol doang.
Baca juga Mendengarkan : Kunci Sederhana untuk Meraih Hati, Cinta, dan Kesuksesan
Ngobrol, Hadiah Sederhana yang Penuh Makna
Bercerita dan berbagi kisah kehidupan masing-masing ternyata bisa menjadi kado yang sangat sederhana, tapi begitu bermakna. Itulah yang saya rasakan di salah satu cerita di persimpangan hidup—saat dipertemukan dengan orang baru yang sefrekuensi, lalu ngobrol santai sambil saling tukar cerita.
Nggak ada maksud muluk-muluk, hanya berbagi pengalaman hidup, saling mendengarkan, dan memberi ruang untuk bercerita. Momen seperti itu terasa hangat dan menyenangkan.
Nah, ada sebuah moment lagi dimana kita, bertemu kembali dengan teman satu angkatan sekolah yang sudah lama tak berjumpa, rasanya bahagia banget. Bisa ngobrol berjam-jam sambil bercerita tentang kehidupan masing-masing. Tawa, nostalgia, dan cerita-cerita lama seakan jadi obat rindu yang tak tergantikan.
Ya, semakin dewasa, kita butuh ngobrol. Sesederhana itu.
Nggak harus pergi liburan jauh, nggak perlu beli barang mahal, atau makan makanan enak. Cukup ngobrol dari hati ke hati, rasanya seperti gelas kosong yang perlahan terisi kembali, dengan emosi, tawa, ceria dan kebahagiaan.
Kapan terakhir kali kamu ngobrol dengan seseorang, dan merasa isi hatimu terisi kembali?
Terima kasih sudah membaca sampai habis, sukses untuk Anda semua dan see you on the top…