#20 : Hidup Lebih Ringan dengan Bersyukur
Beberapa waktu lalu, saya sengaja membuka Al-Qur’an secara random dan membaca Surat Luqman ayat 12. Ayat itu berbunyi:
“Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu: ‘Bersyukurlah kepada Allah!’ Dan barang siapa bersyukur kepada Allah, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri.”
Ayat ini membuat saya terdiam dan merenung. Ternyata, bersyukur bukan sekadar ucapan terima kasih kepada Allah SWT. Ada makna yang lebih dalam dari itu. Bersyukur adalah cara kita membebaskan diri dari tekanan, membuat hati lebih tenang, dan memberikan ruang bagi jiwa untuk merasakan kedamaian sejati.
Salah satu hal yang menyentuh dari ayat yang saya baca ini adalah konsep bersyukur itu sebenarnya, kebaikan untuk diri kita sendiri. Bukan untuk Allah SWT, karena meskipun kita bersyukur atau tidak, Allah SWT tidak akan mengurangi keagungan-Nya. Dia tetap Maha Kuasa, Maha Besar, dan Maha Agung, tanpa bergantung sedikit pun pada makhluk-Nya.
Jadi, ketika kita bersyukur, dampaknya langsung terasa pada diri kita sendiri. Bersyukur membawa rasa tenang dan bahagia, meskipun hidup tak selalu berjalan mulus.
Kebahagiaan sejati bukan sekadar tertawa atau merasa senang saat segala sesuatu berjalan sesuai rencana. Bersyukur memberi kita kebahagiaan yang lebih mendalam. Kebahagiaan yang tidak bergantung pada situasi atau kondisi.
Ketika kita mampu bersyukur, bahkan di tengah kesulitan, kita akan menemukan kekuatan untuk tetap melangkah. Bersyukur membantu kita melihat sisi positif dari setiap kejadian.
Misalnya, saat menghadapi masalah, bersyukur bisa mengubah perspektif kita. Alih-alih bertanya, “Kenapa ini terjadi padaku?” kita akan mulai berkata, “Terima kasih ya Allah, aku diberi kesempatan belajar dan menjadi lebih lebih baik.”
Dari sudut pandang sisi psikologis, bersyukur punya efek luar biasa. Bersyukur bisa membantu kita:
Melepaskan Beban Pikiran: Dengan bersyukur, kita berhenti fokus pada apa yang kurang dan mulai melihat apa yang sudah kita miliki.
Meningkatkan Kepuasan Hidup: Orang yang sering bersyukur cenderung merasa lebih puas dengan hidup mereka, apa pun keadaannya.
Menumbuhkan Rasa Optimis: Bersyukur membuat kita percaya bahwa ada hal baik yang menunggu di masa depan, meskipun sekarang sedang sulit.
Kenapa Kita Perlu Belajar Bersyukur?
Kadang kita lupa untuk bersyukur, apalagi saat hidup terasa berat. Tapi di sinilah tantangan sebenarnya. Bersyukur bukan hanya soal merasa bahagia saat mendapat rezeki, tetapi juga soal menerima keadaan apa adanya dengan hati yang lapang.
Ketika kita bersyukur, kita sedang melatih diri untuk selalu menikmati proses kehidupan, tanpa terlalu banyak mengeluh. Ini bukan berarti menutup mata terhadap masalah, tapi lebih kepada menerima sambil tetap berusaha mencari solusi.
Menurut saya, bersyukur itu seperti kunci yang membuka pintu kebahagiaan. Dengan bersyukur, kita menyadari bahwa hidup ini bukan hanya tentang mencapai apa yang kita inginkan, tapi juga tentang menghargai apa yang sudah kita miliki.
Saya setiap hari mulai belajar untuk bersyukur dari hal kecil, seperti bisa menghirup udara, bisa berkumpul bersama keluarga, atau kesempatan untuk terus hidup dan belajar. Hal kecil yang jarang saya syukuri.
Karena pada akhirnya, sebanyak apa pun kita bersyukur, dampaknya adalah untuk kita sendiri. Allah tetap Maha Agung, dan dengan bersyukur, kita justru sedang memberi hadiah terbesar untuk diri kita, yaitu kebahagiaan sejati.
Terima kasih sudah membaca sampai habis, sukses untuk Anda semua dan see you, on the top…