web counters
Seni Mengelola Perbedaan Menyatukan Ide, untuk Membentuk Tim yang Solid
Business, Stories

#17 : Seni Mengelola Perbedaan : Menyatukan Ide, untuk Membentuk Tim yang Solid

Dalam organisasi perusahaan yang sedang saya bangun saat ini di Berdikari Media Digital Agency, nggak bisa dipungkiri, saat diskusi atau meeting bersama tim, pasti ada aja yang nggak sepakat satu sama lain. Ada yang mikir A, ada yang ngotot B, bahkan ada yang tiba-tiba usul C.

Tapi buat saya, perbedaan pendapat ini bukan dihindari, justru sebaliknya. Dari perbedaan inilah, sering muncul ide-ide baru yang nggak pernah kebayang sebelumnya.

Misal nih waktu meeting, dalam sebuah tim semua orang selalu setuju dan nggak ada yang berani mengkritik atau kasih ide lain. Pasti meetingnya bakal hambar banget! Maka, dari itu dengan adanya perbedaan pendapat artinya meeting tersebut hidup dan nggak pasif.

Tapi, kalau perbedaan pendapat ini nggak dikelola dengan baik, bisa jadi bumerang. Yang awalnya diskusi sehat, malah berubah jadi debat, saling serang, bahkan bikin hubungan antar anggota tim jadi renggang.

Sebagai seorang pemimpin, saya sadar kalau seni mengelola ritme diskusi itu penting banget. Ini bukan cuma soal “siapa yang benar,” tapi gimana caranya supaya semua anggota tim merasa didengar, dihargai, dan akhirnya bersama-sama menemukan solusi terbaik.

Jujur aja, saya sering banget merasa kewalahan setiap kali diskusi/meeting dengan tim. Tiap divisi punya perspektif masing-masing, dan nggak jarang ide mereka saling bertabrakan. Tapi dari situ, saya belajar kalau mengelola tim itu bukan cuma soal menyelesaikan pekerjaan, tapi juga soal menyatukan berbagai kepala yang isinya beda-beda.

Pernah suatu kali, diskusi hampir berubah jadi debat panas. Untungnya, saya cepat menyadari kalau arah diskusi sudah mulai nggak sehat. Saya tarik napas, coba redam suasana, lalu mengajak semua anggota tim untuk fokus lagi pada tujuan utama. Hasilnya? Nggak cuma solusi yang didapat, tapi tim juga jadi lebih solid.

Berikut ini, point-point yang saya lakukan waktu diskusi dengan tim, supaya bisa berjalan lancar dan menghasilkan meeting yang berkualitas.

  • Komunikasi yang Baik
    Sebagai seorang pemimpin jangan cuma ngomong atau mendikte, tapi jadilah pendengar yang baik. Setiap anggota tim punya sudut pandang yang unik. Tugas seorang pemimpin adalah mendengarkan dengan seksama, lalu merangkum poin-poin penting yang bisa dijadikan acuan.
  • Menurunkan Ego
    Sebagai leader, saya nggak bisa memaksakan pendapat pribadi. Justru, saya harus jadi orang yang paling netral, yang mampu melihat situasi dari berbagai sisi. Intinya, jangan sampai ego bikin suasana diskusi jadi panas.
  • Hindari Kritik yang Menyudutkan
    Kalau ada ide yang dirasa kurang cocok, sampaikan dengan cara yang santai dan membangun. Jangan pakai nada tinggi atau kalimat yang bikin orang lain merasa tersinggung.
  • Cari Titik Tengah
    Kadang, nggak semua ide bisa langsung diterima. Di sinilah tantangan seorang pemimpin untuk mencari jalan tengah yang adil dan bisa diterima semua pihak.

Menurut saya, perbedaan pendapat itu ibarat bumbu dalam masakan. Tanpa bumbu, masakan bakal hambar. Begitu juga dalam organisasi tim. Kalau semua orang punya pendapat yang sama, kita nggak akan pernah tahu ada jalan lain yang mungkin lebih efektif atau lebih kreatif.

Jadi, kalau kamu seorang pemimpin atau sedang membangun tim, jadikan perbedaan, sebagai kesempatan untuk menggali potensi terbaik dari setiap anggota tim. Yang penting, selalu jaga komunikasi dan jangan biarkan ego menguasai diskusi.

Jujur saja, menjadi seorang pemimpin dan mengelola perbedaan pendapat memang nggak gampang. Tapi, dengan komunikasi yang baik, ego yang diredam, dan kemampuan mencari titik tengah, bisa menjadikan perbedaan itu sebagai kekuatan dalam tim.

Sebagai pemimpin, tugas kita bukan untuk memenangkan argumen, tapi untuk menemukan solusi terbaik yang bisa membawa tim ke arah yang lebih baik.

Terima kasih sudah membaca sampai habis, sukses untuk Anda semua, dan see you on the top…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *