web counters
Bahasa Inggris, Stories

Kalau Nggak Siap, Jangan Ambil TOEFL Dulu! Ini Alasannya…

Setelah memutuskan untuk melanjutkan studi S2, saya sadar ada satu hal penting yang nggak bisa dihindari: sertifikat TOEFL.

Hampir semua kampus di Indonesia mewajibkan dokumen ini sebagai syarat masuk pascasarjana, sebagai bukti bahwa kita mampu memahami dan menggunakan bahasa Inggris secara akademik. Umumnya, standar nilai TOEFL yang diminta berada di kisaran 500-an.

Saya pun memutuskan untuk ikut Pre-Test TOEFL di Kampung Inggris, sebagai langkah awal melihat seberapa siap saya. Dan hasilnya, cukup menyedihkan. Nilai saya cuma 300-an.

Tapi saya memaklumi banget, bahwa kemampuan bahasa Inggris saya memang masih jauh dari cukup. Grammar masih acak-acakan, vocab minim banget, dan saya juga belum terbiasa berpikir dalam bahasa Inggris.

Meskipun hasilnya buruk, justru membuka mata saya. Saya jadi tahu kelemahan saya ada di mana, dan dari situ saya mulai menyusun strategi untuk memperbaiki semuanya.

Baca juga : Pengalaman Belajar TOEFL di Kampung Inggris, Pare, Kediri

Sejak saat itu, saya mulai serius belajar bahasa Inggris lagi, dari dasar. Setiap hari saya membiasakan diri dengan hal-hal berbau English, mulai dari belajar grammar, menghafal vocabulary baru, sampai rutin latihan soal TOEFL. Target saya jelas: bisa dapet skor TOEFL yang layak buat daftar S2.

Dan sekarang, saya ingin berbagi kepada sabahat semua, bagi yang sedang mempersiapkan diri untuk tes TOEFL. Semoga cerita ini bisa jadi pengingat dan motivasi, bahwa meskipun mulai dari nol, kamu tetap bisa mengejar hasil yang maksimal — asal tahu arah belajarnya.

Tes TOEFL itu nggak murah, harganya bisa sampai 600 ribuan atau bahkan lebih. Sayang banget kan kalau kamu ikut tes tanpa persiapan matang, lalu hasilnya nggak sesuai harapan. Nah, biar kamu nggak ngalamin hal yang sama kayak saya dulu, berikut beberapa pelajaran penting yang bisa kamu pertimbangkan:

Pahami Grammar dengan Baik

Sebelum kamu ambil TOEFL, kuatkan dulu pondasi grammar-mu. Bagian Structure and Written Expression sangat mengandalkan pemahaman kamu soal tata bahasa. Kamu harus tahu mana kalimat yang benar secara struktur dan mana yang nggak.

Saya sendiri waktu pre-test benar-benar kesulitan karena belum hafal 16 tenses dasar, belum ngerti clause, subject-verb agreement, dan sebagainya. Akibatnya, saya lebih banyak menebak daripada memahami.

Kalau kamu pengin hasil maksimal, kuasai dulu grammar. Nggak harus langsung jago, tapi minimal kamu tahu dan paham cara kerja kalimat dalam bahasa Inggris.

Perkaya Vocabulary Setiap Hari

Bagian Reading akan sangat menyiksa kalau kamu nggak punya cukup kosakata. Waktu saya ngerjain bagian ini, banyak banget kata-kata yang nggak saya pahami, dan alhasil saya menjawab soal cuma berdasarkan feeling.

Sekarang, saya mulai rutin nambah vocab dengan berbagai cara:

  • Dengerin podcast berbahasa Inggris
  • Baca artikel atau berita dalam bahasa Inggris
  • Nonton film atau video dengan subtitle

Kuncinya adalah konsisten. Nggak perlu langsung hafal banyak, tapi kalau setiap hari nambah 5–10 kata baru, dalam sebulan kamu sudah punya ratusan vocab tambahan yang siap dipakai.

Rajin Latihan Soal TOEFL

TOEFL punya pola soal yang khas. Dan satu-satunya cara untuk memahami polanya adalah dengan latihan soal sebanyak mungkin.

Saya sekarang hampir tiap hari mengerjakan soal-soal TOEFL. Tujuannya bukan cuma biar bisa menjawab, tapi juga untuk melatih insting dan memahami struktur soal yang sering muncul.

Saya juga membeli buku Longman TOEFL Preparation Course, buku ini lengkap banget dan sangat membantu pemula seperti saya. Kalau kamu ingin mulai latihan serius, buku ini bisa jadi salah satu rekomendasi yang layak dicoba. Saya sendiri beli lewat Shopee, untuk link bukunya bisa klik di bawah ini ya.

Baca juga : Mahir Bahasa Inggris Itu Soal Kebiasaan, dengan Membangun Rutinitas Sederhana, Bukan Sekadar Hafalan

Saya memulai perjalanan TOEFL dari skor 300-an. Tapi saya percaya, selama kita mau belajar dan konsisten, hasil nggak akan mengkhianati usaha. Kamu yang merasa masih nol pun tetap punya kesempatan besar untuk mencapai skor tinggi asal tahu strategi belajar yang tepat.

Menurut saya, TOEFL bukan soal pintar atau nggak. Tapi soal seberapa siap kita menghadapi tesnya. Jadi, sebelum daftar dan bayar mahal untuk ikut tes, pastikan kamu sudah:

  • Paham grammar
  • Punya cukup vocab
  • Terbiasa ngerjain soal

Semoga pengalaman saya ini bisa jadi pembelajaran dan motivasimu. Terima kasih sudah membaca sampai habis, sukses untuk Anda semua dan see you on the top…

0Shares