#KaburAjaDulu : Suara Kekecewaan Generasi Muda terhadap Kinerja Pemerintah
Tagar #KaburAjaDulu sedang ramai diperbincangkan di media sosial X (sebelumnya Twitter). Tagar ini muncul sebagai bentuk kekesalan masyarakat, khususnya generasi muda Indonesia, terhadap kinerja pemerintah yang dinilai kurang maksimal. Mulai dari layanan kesehatan, pendidikan, transportasi, hingga berbagai sektor lainnya, banyak yang merasa bahwa pemerintah belum memenuhi harapan rakyat.
Sebenarnya, saya jarang sekali membahas topik politik. Males, sih. Tapi kali ini, saya merasa perlu ikut bersuara. Karena saya juga merasakan hal yang sama—kekecewaan terhadap kinerja pemerintah yang semakin hari bukannya membaik, malah terasa semakin “lucu”. Ya, lucu dalam tanda kutip.
Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam. Dari hutan, laut, hingga tambang, semuanya seolah menjadi berkah yang tak ternilai. Namun, sayangnya, kekayaan ini sepertinya hanya dinikmati oleh segelintir orang.
Masyarakat kecil, terutama yang berada di lapisan bawah, justru semakin terbebani. Pajak yang tinggi tidak diimbangi dengan peningkatan fasilitas publik yang memadai. Initinya tidak ada perubahan signifikan yang dirasakan oleh rakyat. Alih-alih meringankan beban, kebijakan pemerintah justru sering kali terasa memberatkan.
Inilah yang membuat banyak orang, termasuk saya, merasa kecewa. Kita punya potensi besar sebagai negara, tapi sepertinya belum dikelola dengan baik. Kekayaan alam yang melimpah seharusnya bisa menjadi modal untuk membangun kesejahteraan rakyat, bukan hanya menguntungkan segelintir orang.
Tagar #KaburAjaDulu mungkin terkesan santai, tapi di balik itu ada kekecewaan yang mendalam. Ini adalah bentuk protes dari generasi muda yang merasa masa depan mereka terancam. Mereka ingin perubahan, tapi yang terjadi justru sebaliknya—stagnasi, bahkan kemunduran.
Menurut saya, salah satu masalah yang paling terasa dan langsung berdampak pada kehidupan sehari-hari adalah sektor ekonomi, khususnya terkait nilai tukar rupiah yang terus melemah.
Uang Rp 100.000 sekarang rasanya seperti Rp 10.000. Habisnya cepat sekali, padahal untuk mendapatkan uang Rp 100.000 bukanlah hal yang mudah.
Sebagai seorang pengusaha, saya dihadapkan pada tantangan untuk menaikkan gaji dan meningkatkan taraf hidup tim saya. Namun, dengan kondisi ekonomi yang tidak menentu, ini bukanlah hal yang mudah. Saya harus benar-benar memutar otak untuk mencari cara agar bisnis tetap bertahan dan tim bisa sejahtera. Selain itu, kewajiban pajak juga menjadi beban tambahan yang harus dipikirkan.
Kondisi ini membuat saya berpikir, jika dari segi ekonomi lapangan pekerjaan banyak dan gaji rata-rata di Indonesia meningkat, mungkin tagar #KaburAjaDulu tidak akan muncul.
Kenyataannya, banyak orang Indonesia yang memilih bekerja di luar negeri untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Tujuannya sederhana: menghidupi keluarga yang ditinggalkan di desa. Berikut ini berdasarkan data dari situs Kompas adalah daftar negara yang sering menjadi tujuan pekerja migran Indonesia:
- Hong Kong: 92.836 orang
- Taiwan: 79.031 orang
- Malaysia: 43.833 orang
- Jepang: 11.758 orang
- Korea Selatan: 9.870 orang
- Singapura: 9.739 orang
- Arab Saudi: 7.183 orang
- Italia: 3.177 orang
- Brunei Darussalam: 2.852 orang
- Turkiye: 2.561 orang
Angka-angka ini menunjukkan bahwa betapa banyaknya warga Indonesia yang memilih untuk bekerja di luar negeri. Mereka rela meninggalkan keluarga dan tanah air hanya untuk mencari penghidupan yang lebih layak. Ini adalah bukti nyata bahwa kondisi ekonomi di dalam negeri masih belum mampu memenuhi kebutuhan dasar banyak orang.
Ketimpangan Ekonomi dan Daya Beli yang Melemah
Melemahnya nilai tukar rupiah dan tingginya inflasi adalah dua masalah utama yang membuat daya beli masyarakat semakin menurun. Uang yang kita miliki terasa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sementara itu, biaya hidup terus naik, mulai dari harga bahan pokok, transportasi, hingga layanan kesehatan.
Bagi pengusaha seperti saya, kondisi ini memaksa kami untuk berpikir ekstra keras. Bagaimana cara menjaga bisnis tetap berjalan, memenuhi kewajiban pajak, dan tetap bisa memberikan kesejahteraan bagi karyawan? Ini bukanlah tantangan kecil.
Harapan untuk Indonesia Kedepan
Saya percaya, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara yang maju dan sejahtera. Namun, semua itu tidak akan terwujud tanpa kebijakan ekonomi yang tepat dan kepemimpinan yang kuat. Kita butuh langkah-langkah konkret dari pemerintah untuk mengatasi inflasi, memperkuat nilai tukar rupiah, dan menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas.
Penting juga untuk mengurangi ketimpangan ekonomi. Kekayaan alam Indonesia yang melimpah seharusnya bisa dinikmati oleh seluruh rakyat, bukan hanya segelintir orang. Dengan begitu, masyarakat tidak perlu lagi memilih untuk “kabur” ke luar negeri hanya untuk mencari penghidupan yang layak.
Dengan kondisi Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja, menyalahkan keadaan bukanlah solusi. Yang bisa kita lakukan adalah mencari cara untuk beradaptasi dan terus bertahan di tengah situasi yang penuh tantangan.
Namun, bagi saya, ini adalah PR kita bersama—bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Pertanyaannya adalah, bagaimana kita bisa ikut berkontribusi dalam memajukan Indonesia agar masa depan bangsa ini menjadi sedikit lebih baik?
Bagi mereka yang memiliki dana dan persiapan matang, tagar #KaburAjaDulu mungkin bisa direalisasikan. Pindah ke negara lain yang menawarkan kesejahteraan hidup lebih layak, fasilitas publik yang memadai, dan lingkungan yang lebih kondusif memang terdengar menarik.
Tapi bagaimana dengan mereka yang tidak memiliki pilihan tersebut? Mereka yang tidak punya modal, tidak memiliki keterampilan yang cukup, atau bahkan tidak tahu harus berbuat apa?
Jika kabur adalah satu-satunya jawaban, maka siapa yang akan berjuang untuk memperbaiki keadaan?
Kita mungkin tidak bisa langsung mengubah negara ini dalam sekejap, tapi kita bisa berkontribusi dengan cara yang lebih realistis—yakni dengan memberikan kritik dan saran yang membangun kepada pemerintah. Namun, agar kritik kita bermakna dan berdampak positif, kita perlu memiliki wawasan yang luas.
Ini tidak bisa dilakukan tanpa membaca. Semakin banyak orang Indonesia yang gemar membaca dan menggali informasi, maka semakin berkualitas pula sumber daya manusia kita. Dengan begitu, negara ini akan dikelola oleh orang-orang yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bijaksana.
Orang yang terbiasa membaca dan berpikir kritis akan memberikan kritik yang berbobot, bukan sekadar menyalahkan tanpa solusi. Mereka akan melihat masalah dari berbagai sudut pandang dan mencari jalan keluar yang lebih baik.
#KaburAjaDulu Itu emang Pilihan, Tapi Jangan Pulang dengan Tangan Kosong
Jika seseorang memilih untuk “kabur” ke luar negeri demi mencari kehidupan yang lebih baik, itu bukanlah masalah. Tapi yang jauh lebih penting adalah apa yang bisa dibawa pulang setelah itu.
Hidup di luar negeri seharusnya menjadi pengalaman berharga—tempat kita belajar tentang sistem yang lebih baik, budaya kerja yang lebih disiplin, serta cara berpikir yang lebih maju. Semua itu seharusnya bukan hanya dinikmati sendiri, melainkan diaplikasikan untuk membangun negeri sendiri.
Jika kita hanya pergi tanpa membawa ilmu, pengalaman, atau kontribusi apa pun, maka itu bukanlah langkah yang cerdas. Justru, itu adalah bentuk lari dari kenyataan tanpa solusi.
Memulai dari Hal Kecil, Demi Perubahan yang Lebih Besar
Memperbaiki negara ini bukan tugas yang mudah, dan tentu saja tidak bisa dilakukan sendirian. Tapi jika kita semua memilih untuk diam atau bahkan meninggalkan Indonesia tanpa membawa perubahan, lalu siapa yang akan memperjuangkan masa depan bangsa ini?
Jika memang ingin #KaburAjaDulu, maka pastikan untuk membawa pulang sesuatu yang berharga. Entah itu ilmu, pengalaman, atau bahkan pola pikir yang lebih maju—semua itu bisa menjadi modal untuk menjadikan Indonesia sedikit lebih baik dari sebelumnya.
Karena pada akhirnya, perubahan tidak terjadi dengan sendirinya. Perubahan dimulai dari individu-individu yang berani mengambil langkah pertama, meskipun sekecil apa pun itu.
Bagi kamu yang ingin mengikuti konten cerita saya setiap hari, silahkan klik tombol lonceng pojok kiri bawah. Kamu akan mendapatkan notifikasi langsung melalui HPmu. Dan bila, kamu merasa konten saya ini bermanfaat, bisa kamu share ke temenmu lewat sosial media ya. Thanks!
Terima kasih sudah membaca sampai habis. Sukses untuk Anda semua dan see you on the top…
Sumber :
* https://www.kompas.com/tren/read/2025/02/14/143000965/tren-kaburajadulu-ini-negara-dan-pekerjaan-yang-paling-banyak-dipilih#google_vignette