Malam itu, secangkir kopi hitam di Kedai Mucoffee menemani obrolan ngalur-ngidul saya dengan Gus Hayik. Di balik heningnya malam Minggu, percakapan kami mengalir dari hal-hal ringan hingga obrolan yang paling dalam. Dan dalam heningnya kota yang sudah tertidur, sebuah kesadaran mulai terendap dalam benak saya: tentang betapa pentingnya peran literasi
Selengkapnya...Jujur saja, membangun bisnis dan menjaga konsistensinya bukanlah hal yang mudah. Terlebih dengan kondisi ekonomi Indonesia yang penuh ketidakpastian, ditambah kebijakan pemerintah yang kerap dianggap tidak mendukung, bahkan seolah “membunuh” pelaku UMKM secara perlahan. Inilah salah satu problem yang bukan hanya saya alami, tetapi juga mungkin dirasakan oleh banyak pebisnis
Selengkapnya...Malam ini saya berkesempatan menghadiri diskusi kebangsaan yang dipandu oleh Pdt. Agus Susanto, M. Sc., di Kedai Mucoffee. Tempat dimana saya ngopi sekligus bisa mendapatkan distribusi kognisi. Topik yang dibahas sangat seru, mendalam, dan cukup berat. Sayangnya, karena saya tiba agak terlambat, sekitar pukul setengah sembilan, saya hanya bisa menyerap
Selengkapnya...Selama hampir satu bulan belakangan, rasanya ada hilang dari diri saya: suara untuk menulis. Kepenulisan yang biasanya menjadi media saya bercerita dan berefleksi, tiba-tiba menyisakan keheningan. Ide-ide yang biasa mengalir justru terasa buntu, seakan enggan untuk dituangkan. Penyebabnya mungkin klasik: kesibukan kerja dan urusan bisnis yang menyita perhatian. Karena, kondisi
Selengkapnya...Malam minggu, sekitar pukul 21.00, saya memutuskan keluar rumah buat beli kopi. Sekalian cari angin dan ngobrol santai bareng teman-teman. Seperti biasa, warung kopi langganan jadi pilihan. Suasananya sederhana, nggak terlalu ramai, cocok buat ngobrol ringan setelah seminggu penuh aktivitas. Tapi malam itu agak beda. Begitu sampai, saya malah merasa
Selengkapnya...

