Semakin dewasa, hal yang kita butuhkan hanyalah ngobrol. Iya, ngobrol doang. Nggak lebih dari itu, cukup untuk mengisi kekosongan emosi yang kadang sulit dijelaskan. Tapi realitanya, semakin dewasa, justru makin sulit menemukan tempat ngobrol yang tepat, apalagi dengan orang yang benar-benar nyambung. Karena faktanya, lingkaran pertemanan kita makin hari makin
Selengkapnya...Aku yakin pasti kamu pernah, merasa pikiran benar-benar berantakan? Rasanya seperti ada benang kusut di dalam kepala, ruwet, sumpek, dan nggak karuan. Pokoknya penuh banget. Entah karena pekerjaan, masalah pribadi, atau hal-hal lain yang datang bertubi-tubi. Semua itu bisa bikin kepala jadi kalut, dan akhirnya kita sulit berpikir jernih. Hal
Selengkapnya...“Berpikir satu jam lebih baik daripada beribadah selama enam puluh tahun.” — Hadis Nabi Muhammad SAW Kapan terakhir kali kamu benar-benar meluangkan waktu 1–2 jam hanya untuk berpikir? Bukan sekadar rebahan atau scrolling media sosial, tapi merenung secara jernih tentang hidup yang sedang kamu jalani? Atau jangan-jangan, kamu bahkan belum
Selengkapnya...“Saat hidup hanya diukur pengakuan dari luar, kita jadi kehilangan kebahagiaan dan keintiman dengan diri dari dalam.” Akhir pekan lalu, saya memutuskan untuk ngopi santai di Telaga Ngebel. Suasananya ramai, khas weekend. Sejenak, untuk melepaskan penat pekerjaan yang lumayan hetik. Saat sedang menikmati secangkir kopi hangat, tiba-tiba datang dua cewek
Selengkapnya...“Sudahkah hari ini kamu Tersenyum?” “Dan berapa kali kamu Tersenyum hari ini?” Senyum adalah alat komunikasi universal yang bisa dimengerti oleh siapa pun, di mana pun, tanpa perlu kata-kata. Tapi sayangnya, semakin kita dewasa, semakin jarang pula kita tersenyum. Berbeda saat masih anak-anak terutama balita yang bisa tersenyum hingga 300–400
Selengkapnya...