web counters
Rekening Bank Emosi
Self Improvement, Stories

Berapakah Saldo Rekening Bank Emosi Anda? Inilah yang Memengaruhi Hubungan Kita Kepada Orang Lain

Pagi hari sebelum aktifitas yang sangat padat, biasanya saya menyempatkan waktu sekitar 30 menit untuk membaca buku, dan tak lupa di temani secangkir kopi hitam di sampingku. Kali ini buku yang saya baca judulnya The 7 Habits Of Highly Effective People karya Stephen R Cover. Banyak istilah baru yang saya baca pada buku ini, tapi yang paling mengelitik dan selalu terngiang-ngiang dalam kepalaku yaitu tentang Rekening Bank Emosi.

Rekening Bank Emosi, ini merupakan istilah yang baru pertama kali saya dengar. Istilah baru ini Menjelaskan tentang saldo tabungan emosi kita kepada manusia. Ternyata setiap manusia itu memiliki Rekening bank emosi, seperti halnya rekening tabungan pada umumnya, disitu kita bisa menarik saldo dan bisa menambah saldo/menabung. Dan dari saldo inilah menentukan tingkat keakraban, kenyamanan kita saat berinteraksi, berhubungan dengan seseorang.

Menurut Stephen R Covey Rekening Bank Emosi Adalah kiasan yang menggambarkan jumlah kepercayaan yang sudah kita tambahkan ke dalam suatu hubungan.

Hal, yang saya garis bawahi dalam bank emosi ini yaitu, tentang keakraban kita kepada manusia. Semakin saldo bank emosi kita banyak, maka hubungan kita dengan orang tersebut akan semakin baik, levelnya akan meningkat. Sebaliknya kalau saldo bank emosi kita sedikit bahkan mendekati kosong, maka bisa dikatakan hubungan, kedekatan, kenyamanan kita dengan orang tersebut akan jelek.

Sederhananya begini ketika Anda mengucapkan kepada ibu atau Ayah Anda. “Terimakasih bu, masakannya enak banget”, “Apa yang bisa saya bantu Yah?”. Dengan mengucapkan ketulusan dan perhatian. Hal ini akan menambah saldo bank emosi kepada ibu atau ayah Anda.
Contoh lagi jika Anda sering memberi sebuah apresiasi yang tulus kepada teman Anda. “Keren banget bro karyamu.”, “Selamat bro, atas wisudanya, semoga ilmunya bermanfaat”. ”Selamat ulang tahu ya, semoga panjang umur, sehat selalu, dan di kabulkan segala cita cita mu”. Kata-kata positif tersebut akan menambah saldo bank emosi pada teman Anda.

Berbeda kalau kita di suruh ibu atau ayah sering menolak, ngak mau berangkat, jarang berkomunikasi kerja melulu tidak ada quality time. Sering marah-marah, bersikap dingin, tidak pengertian kepada setiap orang. Maka bisa di katakan kita tidak punya saldo positif bank emosi. Saldo kita minus negatif.

Kalau ingin menambah saldo di rekening bank kita perlu menabung dengan menggunakan uang. Berbeda dengan Rekening Bank Emosi, sopan santun, kebaikan hati, kejujuran, simpati, empati, saling mengerti dan memenuhi komitmen, yang bersifat positif itu semua sebagai media untuk menambah saldo bank emosi. Kalau kita sering bersikap kasar, mengucilkan, menghianati kepercayaan, sering marah-marah, bersikap negatif akan mengurangi saldo bank emosi kita kepada seseorang.

Mengetahui hal ini menurut saya sangat penting untuk meningkatkan lingkar pengaruh saya kepada orang lain, dan meningkatkan Likeabilitas. Jika likeabilitas tinggi dan konstan maka akan meningkat menjadi trust atau kepercayaan. Seseorang yang mendapatkan kepercayaan yang tinggi, akan mempermudah banyak hal dalam kehidupan. Jika kepercayaan sudah di dapat, maka suatu masalah banyak bisa terselesaikan, peluang menjadi terlihat, jalan menuju sukses pun semakin gampang.

Contoh sederhananya jika saya memiliki kepercayaan yang tinggi dari calon mertua, memudahkan saya untuk mengajak Anaknya ke tingkat yang lebih tinggi yaitu Kepelaminan. Namun kalau saya kenal aja belum, suka sama si dia aja belum, baru pertama kali bertemu langsung di ajak kepelaminan, kira-kira gimana.? Pasti akan mengalami penolakan. Begitu juga dalam membangun karir di pekerjaan, ataupun membangun kerja sama.

Inilah mengapa saat saya membaca bank emosi ini kepala saya terasa berat, berfikir dalam banget. Karena saya ini orang yang memiliki bank emosi jelek banget. Pendiam, bersikap dingin, susah untuk di ajak ngobrol, sering marah-marah dan cuwek banget. Maka dari itu, saya terus berusaha untuk membuat Rekening bank emosi saldonya saya buat positif kesemua orang. Sama Ibu, Ayah, Adik, Guru, Keluarga dekat, Rekan Kerja, Tetangga dan kesiapapun.

Di lingkungan keluarga, saya berusaha menyempatkan sesibuk apapun minimal setengah jam Quality time kalau bisa lebih, menanyakan soal kegiatan, perhatian kepada Ibu, Bapak. Dan Adik.

Image yang tertanam dalam diri saya terkesan sok serius, susah di ajak ngobrol, dingin, cuwek, perlahan mulai belajar untuk memberikan hal positif kepada sesama. Saat bertemu dengan teman, berusaha untuk menyapa. Adapun story teman yang jarang saya komentari, berusaha untuk memberikan sebuah apresiasi. Meskipun menjadi seorang yang memiliki Likeabilitas itu perlu proses, tetapi saya seorang yang ingin menjadi manusia yang lebih baik ini akan terus berusaha.

Saya rasa cukup ini dulu tulisan saya kali ini mengenai bank emosi. Terimakasih telah membaca tulisan saya ini. Semoga bermanfaat untuk Anda dan Semoga rekening bank emosi Anda jauh lebih baik dari pada saya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *