Sebuah Titik Balik
Pagi ini, setelah menunaikan salat Subuh, dengan suasana yang masih pagi. Saya menyempatkan untuk membuka laptop dan mata saya tertuju pada draf buku yang sudah saya susun beberapa waktu yang lalu. Saya terkejut menyadari, naskah tersebut ternyata sudah terdiam dan tidak tersentuh, seolah membeku, lebih dari enam bulan.
Kemandekan ini bukanlah karena kekurangan ide, melainkan akumulasi dari kesibukan hidup yang tiada henti dan kegagalan saya dalam manajemen prioritas.
Hari-hari terasa dipenuhi oleh urgensi pekerjaan profesional, tanggung jawab, dan tuntutan sosial yang seolah tak pernah ada habisnya. Energi dan fokus yang seharusnya saya curahkan untuk menulis selalu tergerus oleh hal-hal yang terasa “lebih penting” saat itu, membuat proyek pribadi ini selalu terpinggirkan.
Sebuah ironi memang, padahal salah satu target utama dan yang paling saya nantikan di tahun ini adalah bisa menerbitkan setidaknya satu buku.
Saya pun mengambil waktu sejenak untuk berpikir dan merenung, mencoba mengidentifikasi akar dari kemandekan yang begitu lama ini. Bukan hanya masalah waktu, tetapi ada semacam kebingungan.
Saya sadar, proses menulis buku membutuhkan disiplin dan komitmen yang jauh lebih besar daripada sekadar menyelesaikan tugas harian. Pertanyaan reflektif yang saya ajukan pada diri saya adalah:
Seberapa besar saya benar-benar menginginkan buku ini terbit?
Dampak atau manfaat apa yang bakal saya berikan dari buku ini?
Setelah menemukan jawaban tersebut, lantas saya memutuskan untuk membaca ulang seluruh isi naskah yang lama terhenti. Rasanya proses ini terasa seperti menggali kembali harta karun lama, pembacaan ulang ini memicu kembali semangat dan menemukan ide-ide baru yang lebih segar.
Rasanya seperti menemukan sudut pandang yang lebih matang, atau menyadari bahwa kerangka awal saya bisa dikembangkan menjadi sesuatu yang jauh lebih kuat dan relevan. Momentum ini adalah hadiah dari introspeksi. Nggak cuman itu saja, perlahan saya juga mulai menambahkan tulisan dalam bentuk opini, riset/data atau ilustrasi, yang akan mempermudah pembaca dalam memahami buku saya tersebut.
Sebenarnya saat ini, sudah ada tiga tema buku berbeda yang kerangkanya sudah saya susun—masing-masing menawarkan tema-tema yang unik. Saya sendiri sangat berharap dan bertekad, minimal salah satunya bisa benar-benar buku yang sudah saya susun, rampung dan terbit sebelum tahun ini berakhir.
Menciptakan karya buku memang bukan hal yang mudah, dibutuhkan komitmen dan kerja keras yang konsisten. Saya sangat yakin, buku yang berhasil diterbitkan akan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi seorang penulis.
Saat ini, saya benar-benar ingin mewujudkan penerbitan buku tersebut dan memberikan kebermanfaatan melalui kontennya. Sebab, buku bukan hanya soal tulisan, tetapi tentang menyampaikan nilai (value) dan kebermanfaatan yang mendalam.
Dari nilai inilah perubahan dapat terpicu pada diri manusia, manakala mereka mendapatkan keilmuan atau pengetahuan baru, yang kemudian mendorong mereka untuk bertindak ke arah yang lebih baik.
Terima kasih banyak sudah membaca cerita saya kali ini, semoga ada hal baik yang bisa kamu ambil. Sukses untuk Anda semua dan see you on the top…

