web counters
Stories

Belajar dari Komunitas TDA : Strategi Keluar dari Stagnasi Bisnis Menuju Omzet 1 Miliaran

Jujur saja, membangun bisnis dan menjaga konsistensinya bukanlah hal yang mudah. Terlebih dengan kondisi ekonomi Indonesia yang penuh ketidakpastian, ditambah kebijakan pemerintah yang kerap dianggap tidak mendukung, bahkan seolah “membunuh” pelaku UMKM secara perlahan. Inilah salah satu problem yang bukan hanya saya alami, tetapi juga mungkin dirasakan oleh banyak pebisnis lainnya.

Namun, bukan seorang entrepreneur namanya jika tidak mencari solusi. Meskipun keadaan tidak baik-baik saja, kita harus tetap berusaha menemukan cara agar bisnis tidak hanya bertahan, tetapi juga bisa berkembang. Inilah tujuan yang ingin saya wujudkan bersama Berdikari Media: untuk menjadi lebih baik dan memberikan dampak yang lebih besar.

Dalam perjalanan membangun bisnis, saya menghadapi masalah klasik: omzet bulanan yang stagnan di angka yang sama terus-menerus tanpa adanya kenaikan yang signifikan. Saya pun mulai mengoreksi dan mengevaluasi—apa yang salah dan apa yang harus saya lakukan? Hingga akhirnya, saya dipertemukan dengan Tangan Di Atas (TDA), salah satu komunitas pebisnis terbesar di Indonesia. Komunitas ini memiliki anggota yang sangat banyak dan tersebar di hampir setiap kota besar di Indonesia. Dengan bergabung di TDA, perlahan-lahan masalah dalam bisnis yang saya jalani mulai menemukan jalan keluarnya.

Di komunitas TDA, event yang diadakan tidak hanya sebatas seminar bisnis atau pemasaran, tetapi juga menyediakan mentoring bisnis secara privat. Program inilah yang saat ini sangat saya butuhkan: menemukan mentor bisnis yang tepat untuk mengarahkan saya menuju target omzet 1 miliar per tahun. Ternyata, untuk mencapai angka tersebut, tidak semudah yang dibayangkan.

Dalam program mentoring TDA Madiun ini, saya bersyukur sekali bisa dipertemukan dengan para pebisnis lain yang pada intinya memiliki masalah serupa: ingin mengembangkan bisnis, tetapi bingung harus mulai dari mana. Di sinilah peran mentor bisnis yang sudah berpengalaman mencapai omzet pertama 1 miliar berbagi tentang peta jalan (roadmap) yang telah ia lalui, termasuk tahapan-tahapan konkret untuk mencapai omzet 1 miliar dalam satu tahun.

Dari hasil belajar saya, berikut adalah beberapa poin intinya:

  • Pada omzet 300 juta, kita sudah cukup untuk bertahan hidup.
  • Pada omzet 500 juta, saatnya menyiapkan KPI dan SDM yang mumpuni.
  • Pada omzet 1 miliar, diperlukan branding yang kuat.
Roadmap

Hal yang menarik dari sesi mentoring kali ini bukan hanya karena mentornya yang aktif, tetapi juga karena kami sebagai peserta didorong untuk aktif mengerjakan tugas atau PR masing-masing.

Untuk saya pribadi, PR utamanya adalah membangun sistem KPI untuk SDM dan merekrut Customer Service untuk mendukung tim pemasaran. Sementara, anggota lain ada yang fokus membangun personal branding, merekrut tim sales, dan memperkuat sistem SOP perusahaan.

Dari sini, saya mulai tersadarkan bahwa membangun bisnis yang sustainable dan berkelanjutan membutuhkan keseriusan—bukan sekadar soal menghasilkan uang. Hal paling berharga yang saya dapatkan adalah perubahan mindset dan keyakinan untuk terus berkembang dan belajar. Inilah modal utama seorang entrepreneur jika ingin terus sukses dan bertumbuh lebih besar.

Kesimpulan

Perjalanan di komunitas TDA mengajarkan saya bahwa kunci mengatasi stagnasi bisnis terletak pada perubahan mindset dan aksi nyata. Untuk mencapai pertumbuhan yang signifikan, kita membutuhkan peta jalan yang jelas, sistem yang terstruktur, dan komitmen untuk terus belajar. Bisnis yang sustainable bukan hanya tentang menghasilkan uang, tetapi tentang membangun fondasi yang kuat untuk perkembangan yang berkelanjutan.

0Shares