Semakin dewasa, hal yang kita butuhkan hanyalah ngobrol. Iya, ngobrol doang. Nggak lebih dari itu, cukup untuk mengisi kekosongan emosi yang kadang sulit dijelaskan. Tapi realitanya, semakin dewasa, justru makin
“Berpikir satu jam lebih baik daripada beribadah selama enam puluh tahun.” — Hadis Nabi Muhammad SAW Kapan terakhir kali kamu benar-benar meluangkan waktu 1–2 jam hanya untuk berpikir? Bukan sekadar rebahan atau scrolling media sosial, tapi merenung secara jernih tentang hidup yang sedang kamu jalani? Atau jangan-jangan, kamu bahkan belum pernah menyisihkan waktu sedetik pun untuk benar-benar memberi ruang bagi pikiranmu bernapas? Itulah yang sedang saya rasakan dan renungkan akhir-akhir ini. Saya mulai membiasakan diri untuk menyediakan waktu khusus sekitar
“Saat hidup hanya diukur pengakuan dari luar, kita jadi kehilangan kebahagiaan dan keintiman dengan diri dari dalam.” Akhir pekan lalu, saya memutuskan untuk ngopi santai di Telaga Ngebel. Suasananya ramai, khas weekend. Sejenak, untuk melepaskan penat pekerjaan yang lumayan hetik. Saat sedang menikmati secangkir kopi hangat, tiba-tiba datang dua cewek mahasiswa. Mereka duduk tepat di depan saya, tampak santai. Sekitar 10 menit setelah mereka datang, sambil menikmati kopi dan cemilan, tiba-tiba mereka berdiri dan mulai joget-joget di depan kamera ponsel.
Judul diatas adalah pertanyaan sederhana sebagai pembuka. Namun, untuk menjawab pertanyaan tersebut perlu kamu renungkan secara mendalam. Karena ini tentang kehidupanmu, ini tentang tujuan akhir yang ingin kamu tuju. Seorang dianggap bisa kenal dengan dirinya sendiri salah satunya adalah memiliki tujuan hidup yang jelas. Kalau dia sendiri aja belum tau arah mau pergi kemana, artinya dia belum mengenal secara mendalam tentang dirinya sendiri. Baca juga : Seri Mengenal Diri Sendiri Dan perlu kamu ketahui, bahwa tujuan hidup hal yang sangat penting